Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah dan terkoreksi 54,25 poin atau 1,05% ke level 5.105,20 pada akhir perdagangan Rabu (4/11). Pesta demokrasi Amerika Serikat (AS) masih menjadi fokus pasar untuk saat ini.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, ketidakpastian dari hasil hitung suara pemilu AS menjadi salah satu sentimen penggerak IHSG pada hari ini. “Pemilu AS yang berlangsung dengan sangat ketat membuat market bersikap lebih hati-hati,” kata dia, Rabu (4/11).
Masih dari global, pasar juga menanti pengumuman The Fed dalam rangka mempertahankan tingkat suku bunga acuan di kisaran 0,0%-0,25%. Sementara dari domestik, pasar menunggu rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2020.
Ekonomi Indonesia diperkirakan akan turun hingga 3% pada kuartal III tahun ini. Dengan demikian, sambung Nafan maka Indonesia telah dua kali mencatat pertumbuhan ekonomi yang negatif dan tergolong dalam kategori resesi.
Baca Juga: Pendapatan emiten barang konsumsi yang masuk sektor defensif turun, ini prospeknya
Nafan melanjutkan, berdasarkan indikator, MACD, stochastic maupun RSI menunjukkan netral. Di sisi lain, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG. Sehingga IHSG berpeluang menuju ke support terdekat terdekat pada perdagangan Kamis (5/11). Adapun support maupun resistance IHSG berada pada 5.073,50 dan 5.182,53.
Sambil menunggu hasil pilpres AS, Nafan menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham emiten-emiten yang menerapkan good corporate governance (GCG) dengan efektif serta berpotensi memiliki prospek yang positif ke depannya. Di samping itu, investor juga bisa mencermati kinerja fundamental maupun tingkat likuiditas dari pergerakan harga saham tersebut.
Suria Dharma, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia juga memprediksi dalam beberapa waktu ke depan IHSG akan bergerak cenderung sideways dan melemah sampai ada kepastian pemenang pilpres AS. Perolehan suara antara Trump dan Biden yang ketat masih akan menjadi sentimen yang mewarnai pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
Baca Juga: Persaingan suara pilpres AS ketat, IHSG diproyeksi melemah pada Kamis (5/11)
“Biden belum menang, sementara di atas kertas malah Trump unggul. Akan tetapi suara lewat pos masih banyak yang belum dihitung dan suara lewat pos kebanyakan Demokrat,” kata Suria, Rabu (4/11).
Dia menambahkan, apabila kedua belah pihak saling klaim kemenangan akan membuat ketidakpastian jadi meningkat. Dari dalam negeri, Suria menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan kembali minus pada kuartal III-2020 juga akan menahan laju IHSG. “Kuartal IV juga kemungkinan bisa minus walau lebih rendah dari kuartal II-2020 maupun kuartal III-2020 yang juga diproyeksikan terkoreksi,” tambah Suria.
Meski demikian, Suria melihat IHSG akan bergerak positif dalam jangka waktu menengah dan jangka panjang. Dia menargetkan IHSG akan merangkak naik ke level 5.500 hingga akhir tahun ini. Hal ini sejalan dengan harapan membaiknya laba per saham pada tahun depan dan kian kuatnya investor lokal saat ini.
Baca Juga: Belum ada hasil jelas pilpres AS, rupiah berpotensi melemah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News