Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) siap meraup dana setidaknya Rp 400 miliar dari hasil penerbitan saham baru. Saat ini, perdagangan saham baru perseroan ini masih berlangsung dan akan ditutup pada lusa mendatang.
CSAP menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue 1,16 miliar saham, dengan harga penawaran Rp 425 per saham. Jumlah tersebut setara 40% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebelum pelaksanaan rights issue.
CSAP memperkirakan bisa setidaknya mengantongi dana rights issue Rp 400 miliar.
Idrus H Widjajakusuma, Sekretaris Perusahaan CSAP, mengatakan saat ini emiten ritel bahan bangunan itu belum mengetahui berapa banyak saham yang terserap publik. Namun dari jumlah yang akan dikeluarkan, pemegang saham mayoritas sudah komitmen menyerap, termasuk Albizia Capital yang baru masuk bulan lalu.
"Pemegang saham mayoritas akan mengambil rights-nya dan itu sudah komitmen, PT Buanatata Adisentosa ada 31,32% saham, NT Asian Discovery Master Funda 21%, Albizia Asean Opportunities Fund 14,61%, Manajemen 3,29% dan publik 29,78%," ujarnya kepada KONTAN, Senin (13/6).
Idrus mengatakan, saat ini masih belum bisa dipastikan apakah publik akan menyerap seluruh haknya karena perdagangan belum berakhir. Dalam penerbitan saham baru ini, CSAP tidak menunjuk pembeli siaga.
Jika pemegang saham publik tidak mengeksekusi hak, maka CSAP akan mengembalikan hak sebagai saham dalam portepel. CSAP akan menggunakan dana hasil rights issue ini sebagai belanja modal dan modal kerja.
Sebanyak 80% dana rights issue tersebut akan dipakai untuk rencana perluasan usaha Mitra 10. CSAP akan menyuntik modal ke anak usahanya, PT Catur Mitra Sejati Sentosa, yang mengelola Mitra 10.
Catur Mitra akan berekspansi menambah toko di delapan wilayah. CSAP akan menggunakan 20% sisa dana untuk menambah gudang di beberapa provinsi dan pembelian persediaan barang. Dana ini tidak akan langsung digunakan pada tahun ini. Perusahaan sudah menyiapkan seluruh kebutuhan belanja modal tahun ini sekitar Rp 332 miliar untuk membangun dua toko.
"Tahun ini kami akan menjadi 24 toko. Dana rights issue sudah kami pikirkan untuk ekspansi tahun depan dan juga dipakai untuk melunasi utang bank dulu, supaya mengurangi beban perusahaan," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
