Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Tak berbeda, Bank Bumi Arta juga berencana rights issue untuk memenuhi modal inti minimum yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maklum, modal inti bank bersandi BNBA ini baru mencapai Rp 2,23 triliun pada Maret 2022.
"Jadi kita memang rencana akan melakukan PUT lagi, melakukan rights issue lagi di semester II tahun ini untuk memenuhi ketentuan OJK, yang mana haru menjadi Rp 3 triliun di akhir tahun 2022," kata Direktur Pengembangan bisnis dan Keuangan Bank Bumi Arta, Edwin Suryahusada.
Pekan lalu, Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa Bank BTN membutuhkan tambahan permodalan karena rasio CAR bank spesialis kredit perumahan itu saat ini paling kecil diantara bank BUKU IV.
"BTN membutuhkan tambahan modal. PMN (Penambahan Modal Negara) Rp 2,98 triliun sudah disetujui. Tambahan modal ini akan dilakukan melalui rights issue di kuartal III atau kuartal IV," kata Kartiko.
Dengan injeksi modal tersebut, Kementerian BUMN ingin mendorong CAR BTN agar bisa mencapai 19%. Saat ini, pemerintah menggenggam 60% saham BTN dan sisanya dimiliki oleh publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News