Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) membukukan pendapatan sebesar Rp 162,18 miliar di tahun 2022. Jumlah ini naik sekitar 9,51% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 148,04 miliar
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, pendapatan RIGS ditopang dari penyewaan kapal dari beberapa perusahaan di antaranya penyewaan kapal dari PT Arutmin Indonesia berkontribusi sebesar Rp 42,45 miliar, PT Adaro Indonesia Tbk (Rp 33,67 miliar), PT Pelayaran Kartika Samudra Adijaya (Rp 32,71 miliar), PT Permata Lintas Abadi (Rp 24,82 miliar), PT Maritim Barito Perkasa (Rp 20,52 miliar), dan PT Cakrawala Hijau Samudera (Rp 8 miliar).
Beban pokok pendapatan RIGS terlihat menurun menjadi Rp 114,03 miliar dari sebelumnya Rp 118,76 miliar. Beban biaya terbesar berasal dari penyusutan kapal sebesar Rp 47,54 miliar dan biaya bahan bakar dan pelumas sebesar Rp 32,66 miliar.
Dari kinerja sepanjang tahun 2022, RIGS mengantongi laba bersih sebesar Rp 23,99 miliar. Jumlah ini meningkat sekitar 141,83% dari laba bersih tahun 2021 yang sebesar Rp 9,92 miliar.
Baca Juga: Rig Tenders Indonesia (RIGS) Berencana Tambah 4 Set Armada Baru
RIGS sepanjang tahun 2022 mencatatkan peningkatan total aset menjadi Rp 657,91 miliar, dari total asset tahun 2021 yang sebesar Rp 648,51 miliar juta.
Total liabilitas RIGS juga ikut meningkat menjadi Rp 17,18 miliar, dari total liabilitas tahun 2021 yang sebesar Rp 31,77 miliar.
RIGS dalam keterbukaan informasi menyampaikan perubahan dari 20% pada liabilitas lancar sebesar Rp 13,41 miliar atau sebesar 48% dibandingkan jumlah liabilitas lancar per Juni 2022 lalu.
Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan utang dagang pihak ketiga sebesar 61,8% atau Rp 11,12 miliar yang disebabkan oleh pembayaran utang dagang ke pemasok pihak ketiga.
Penyebab lainnya adalah penurunan utang pajak sebesar Rp 358,34 miliar atau sebesar 15,6% yang terutama disebabkan oleh pembayaran pajak penghasilan badan perusahaan.
Sisanya disebabkan penurunan biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 1,89 miliar atau sebesar 25,1% yang terutama disebabkan oleh penurunan akrual beban kapal.
Sementara, jumlah ekuitas terlihat menurun menjadi Rp 640,73 miliar dari tahun 2021 yang sebesar Rp 616,73 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News