kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.929   -54,00   -0,34%
  • IDX 7.291   -23,37   -0,32%
  • KOMPAS100 1.117   -4,54   -0,41%
  • LQ45 885   -6,84   -0,77%
  • ISSI 224   0,62   0,28%
  • IDX30 454   -4,21   -0,92%
  • IDXHIDIV20 548   -5,48   -0,99%
  • IDX80 128   -0,56   -0,44%
  • IDXV30 137   -0,32   -0,23%
  • IDXQ30 151   -1,66   -1,09%

Return mini reksadana saham


Rabu, 06 November 2013 / 07:16 WIB
Return mini reksadana saham
Kontan - Kredivo Adv Online


Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Kinerja rata-rata reksadana saham membukukan return positif sepanjang tahun ini sebesar 2,5%. Kinerja ini belum mampu mengalahkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mengutip data PT Infovesta Utama per 31 Oktober 2013, return rata-rata reksadana saham masih tertinggal dibanding IHSG yang mencatatkan return 4,49% sejak awal 2013. Beberapa produk yang menorehkan kinerja di atas rata-rata antara lain, Pratama Equity sebesar 35,30%, Pratama Saham sebesar 27,85% dan Dana Pratama Ekuitas sebesar 23,74%.

Produk Lautandhana Equity Progresif juga mencatatkan kinerja di atas rata-rata sebesar 8,66% per Oktober 2013. Direktur Utama PT Lautandhana Investment Management, Irvin Patmadiwira membeberkan strategi produknya. Ia bilang, pihaknya menitikberatkan pada saham-saham di sektor properti dan infrastruktur.

Aset dasar reksadana ini antara lain saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT PP Tbk (PTPP). "Saat harga saham properti tinggi, kami ambil untung. Jadi sebelum market turun, kami sudah menikmati. Sekarang, bobot per sektor sudah lebih merata," kata dia.

Irvin bilang, strategi pemilihan sektor yang lebih merata dilakukan untuk meminimalisir risiko saat kondisi pasar tak menentu seperti sekarang. Pihaknya menghindari bobot yang terlalu besar di sektor tertentu. Ia menargetkan, kinerja Lautandhana Equity bisa mengalahkan IHSG antara 5% - 10% di akhir tahun.

Head of Investment AAA Asset Management, Siswa Rizali mengatakan, selain fundamental, pihaknya juga melihat valuasi saham. Pertimbangan lainnya adalah melihat bobot utang emiten.

Pada reksadana saham AAA Equity Fund, misalnya, pemilihan saham merata pada sektor-sektor finansial, properti, agrikultur, dan pertambangan. Beberapa saham di portofolio produk ini antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Per 31 Oktober 2013, produk ini mencetak return 7,29%. Kata Rizal, pihaknya fokus pada fundamental perusahaan untuk mengantisipasi skenario buruk seperti pertumbuhan ekonomi melambat dan capital outflow ke Amerika Serikat.

AAA juga memiliki AAA Blue Chip Value Fund 2 dengan kinerja 7,15%. Ke depannya, Rizal berharap, produk reksadana milik AAA Asset Management bisa mengalahkan IHSG.

Analis Senior PT Finera Prosperindo, Edbert Suryajaya menilai, kinerja rata-rata reksadana saham sulit mengalahkan IHSG di akhir tahun. Kondisi pasar yang saat ini naik dan turun secara cepat merugikan reksadana saham. Hingga akhir tahun, ia memprediksi, kinerja rata-rata reksadana saham sekitar 6%, sedangkan IHSG tumbuh 7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×