kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Restrukturisasi utang, MIRA berniat lepas kepemilikan di APEX


Minggu, 26 Desember 2010 / 17:42 WIB


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) berniat melepas sejumlah kepemilikannya di PT Apexindo Tbk (APEX). Hal itu dalam rangka program restrukturisasi utang yang selama ini membebani keuangan perseroan.

Beban bunga akibat utang obligasi yang beberapa kali mengalami gagal bayar menyebabkan perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkut serta minyak dan gas (migas) itu selalu merugi.

Direktur MIRA, Inu Dewanto Koentjaraningrat mengungkapkan, manajemen mempertimbangkan untuk melepas sejumlah kepemilikannya di PT Apexindo Tbk (Apex). "Kita perlu meningkatkan equitas untuk mengurangi eksposur utang kita, makanya kita akan lepas kepemilikan di Apex," ujarnya, Kamis (23/12).

Pihaknya juga akan meminta kepada para pemegang obligasi untuk memperpanjang masa jatuh tempo dan atau mengurangi bunga obligasi yang dikenakan.

Namun, Inu mengaku belum tahu jumlah saham yang akan dilepas dan kepada siapa perusahaan migas itu akan dijual. Tapi, diharapkan MIRA tetap menjadi pemegang saham mayoritas. Saat ini, MIRA menguasai 98,14% saham Apex melalui kepemilikannya di Sabre Systems International Pte Ltd. (SSI).

Total utang obligasi yang harus ditanggung MIRA mencapai US$ 130,65 juta atau setara Rp 1,175 triliun (US$ 1=Rp 9.000). Ditambah bunga obligasi yang menurut laporan keuangan MIRA jumlahnya Rp 197,07 miliar. Perseroan juga masih punya tunggakan bunga dan denda utang kepada perbankan senilai Rp 811,62 miliar.

"Oleh karena itu, tahun depan, tidak akan ekspansi dan akan fokus pada restrukturisasi utang," imbuh Inu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×