kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Respon berlebihan pelaku pasar menggerus emas


Rabu, 20 Juli 2016 / 21:30 WIB
Respon berlebihan pelaku pasar menggerus emas


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga emas mengalami koreksi di tengah penguatan mata uang dollar AS. Data - data positif dari Amerika Serikat (AS) membawa index USD ke level tertinggi dalam enam minggu sehingga menggerus pamor logam mulia.

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/7) pukul 16.45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange terkikis 0,48% ke level US$ 1.325,9 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir emas tergerus 1,3%.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures menilai pelemahan harga emas hanya disebabkan oleh faktor teknikal. "Emas cenderung bergulir dalam area konsolidasi," ujarnya. Faktor lain yang membatasi penguatan harga emas adalah kokohnya nilai tukar dollar AS yang mendekati level tertinggi dalam enam pekan.

Berdasarkan data Bloomberg, investor menarik dana hingga US$ 793 juta ton pada akhir pekan lalu atau terbesar sejak November 2015. Sementara kepemilikan emas pada Exchange Traded Funds (ETF) turun 3,9 metrik ton.

Hal ini tak lepas dari penguatan USD setelah data ekonomi AS mulai tenaga kerja, penjualan ritel hingga perumahan menunjukkan hasil positif.

Untuk jangka panjang, Deddy memprediksi harga emas dapat kembali melanjutkan tren penguatannya. Terbukti pada awal pekan ini, kepemilikan emas pada ETF kembali naik 2,5 ton menjadi 2.004,9 ton. Namun pergerakan emas tentu akan terus mengalami volatilitas.

Kondisi ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian membuat pasar merespon secara berlebihan isu yang berkembang. Termasuk spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Maka tak heran jika spekulasi tersebut kembali muncul setelah data ekonomi AS terlihat membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×