Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Piero menyampaikan, meski Wahana Inti Makmur bukan produsen beras pertama yang tercatat di BEI, namun perusahaannya memiliki daya saing yang kompetitif utamanya sebagai produsen beras khusus.
"Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total akibat pandemi Covid-19, perusahaan tetap optimis bahwa bisnis kami akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan pokok masyarakat terhadap beras," kata Piero.
Dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka, ia berharap Wahana Inti Makmur dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar.
Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) Gencar Eksplorasi Melalui Anak Usaha
Perusahaan juga akan terus berupaya memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020, Wahana Inti Makmur mencatatkan kenaikan pendapatan 14% year on year (yoy), dari Rp 35,56 miliar menjadi Rp 40,54 miliar. Akan tetapi, laba neto perusahaan merosot 59,14%, dari Rp 2,57 miliar menjadi Rp 1,05 miliar.
Sementara itu, sepanjang semester I 2021, pendapatan perusahaan tumbuh 7,88% yoy, dari Rp 20,93 miliar menjadi Rp 22,58 miliar. Laba neto perusahaan masih berkinerja negatif dengan penurunan 48,66% yoy, dari Rp 707 juta menjadi Rp 363 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News