Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/8). Namun, harga saham MSIE ini turun 10% ke level Rp 90 hingga akhir perdagangan sesi pertama hari ini.
Asal tahu saja, dalam penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) MSIE menawarkan 360 juta saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Alhasil, MSIE meraih dana segar sebesar Rp 36 miliar dari IPO.
Bersamaan dengan penawaran umum ini, MSIE juga menerbitkan sebanyak Rp 180 juta. Waran Seri I atau sebesar 16,36% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran, yang diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham MSIE.
Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham MSIE sejak 6 bulan setelah diterbitkan dan memiliki jangka waktu berlaku hingga 6 bulan berikutnya. Masa berlaku Waran Seri I adalah sejak tanggal 9 Februari 2024 sampai dengan 9 Agustus 2024.
Dalam IPO ini, MSIE dibantu oleh dua sekuritas terpercaya, yakni PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas. Sebelumnya, KB Valbury Sekuritas dan MNC Sekuritas sukses mengantarkan PT Sarana Mitra Luas Tbk melantai di bursa pada Mei 2023 lalu.
Baca Juga: IPO, Multisarana Intan Eduka (MSIE) Pasang Harga Rp 100 Per Saham
Direktur MSIE Ian Griffin Prawiromaruto mengatakan, MSIE berharap dengan adanya IPO ini dapat membantu perusahaan untuk memperkuat pemodalan hingga meningkatkan ekspansi.
“IPO ini diharapkan akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan brand image & GCG perseroan, serta meningkatkan kemampuan ekspansi usaha MSIE lebih cepat dan lebih baik,” kata Ian, Kamis (10/8).
Seluruh dana hasil dari IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan IPO, yang pertama, sekitar 70% akan digunakan untuk rencana pengadaan lahan, baik melalui akusisi ataupun sewa atau kerjasama jangka panjang serta pembangunan gedung sekolah baru.
Kedua, sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan MSIE untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti, seperti biaya karyawan, biaya perawatan dan perbaikan ringan gedung (maintenance properti), dan biaya operasional lainnya.
Sedangkan dana dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti dan biaya operasional lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News