kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.355   -55,00   -0,34%
  • IDX 6.591   -45,17   -0,68%
  • KOMPAS100 948   -15,62   -1,62%
  • LQ45 739   -11,38   -1,52%
  • ISSI 206   -0,03   -0,02%
  • IDX30 385   -5,97   -1,53%
  • IDXHIDIV20 461   -8,41   -1,79%
  • IDX80 108   -1,70   -1,56%
  • IDXV30 112   -1,56   -1,38%
  • IDXQ30 126   -1,90   -1,48%

Resmi Listing di Bursa, Sinar Terang Mandiri (MINE) Catat Oversubscribe 25 Kali


Senin, 10 Maret 2025 / 10:55 WIB
Resmi Listing di Bursa, Sinar Terang Mandiri (MINE) Catat Oversubscribe 25 Kali
ILUSTRASI. Sinar Terang Mandiri (MINE) menawarkan saham sebanyak 612,66 juta saham dengan total dan segar sebesar Rp 132,33 miliar


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (10/3). Dalam aksi penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) ini, MINE catat kelebihan permintaan alias oversubscribe sebanyak 25 kali.

Perusahaan jasa penunjang pertambangan dan penggalian lainnya itu menawarkan sebanyak-banyaknya 612.665.300 (612,66 juta) saham. Jumlah tersebut setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp 100 per saham. 

Seluruh saham yang ditawarkan terdiri dari saham baru, yang ditawarkan kepada publik dengan rentang harga penawaran Rp 200 sampai dengan Rp 216 setiap saham. 

Dus, MINE mengantongi dana segar sekitar Rp 132,33 miliar dalam IPO ini. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 48% dari hasil IPO atau setara Rp 63,21 miliar akan digunakan untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) pembelian alat berat baru untuk mendukung kegiatan operasional.

Kemudian, sekitar 11% atau setara Rp 14 miliar akan dipakai untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan milik Sinjo Jefry Sumendap, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali MINE. Sisa dari dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja.

Baca Juga: Sinar Terang Mandiri (MINE) Resmi Melantai di BEI Hari Ini (10/3), Sahamnya Naik 25%

Melalui IPO, MINE akan fokus untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan nikel dengan memperbanyak alat berat yang dapat meningkatkan kegiatan operasional.

Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry menjelaskan, IPO ini merupakan momentum penting dan strategis bagi perusahaan untuk memperbesar bisnis dan meningkatkan kinerja finansial secara berkelanjutan. 

“Peningkatan modal melalui IPO akan mendukung perusahaan dalam mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan dan mendukung program hilirisasi industri nikel yang kini menjadi salah satu fokus pemerintah,” ujarnya usai hajatan IPO, Senin (10/3).

Ivo menuturkan, secara fundamental kinerja MINE terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya produktivitas kerja. 

Pada 31 Agustus 2024 perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 1,36 triliun, meningkat 40,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 968,05 miliar.

Meningkatnya pendapatan tersebut didorong oleh kenaikan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47,0% dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada tanggal 31 Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada 31 Agustus 2024.

Menurut Ivo, peningkatan jumlah alat berat setelah IPO ini akan semakin menaikkan kemampuan perusahaan dalam penambangan nikel, sehingga berdampak langsung kepada pendapatan perseroan. 

“Program hilirisasi industri nikel di dalam negeri dan meningkatnya kebutuhan dunia terhadap nikel juga akan menjadi peluang bisnis yang baik bagi perusahaan,” tuturnya.

Berkembangnya ekosistem Electric Vehicle (EV/kendaraan listrik) dunia yang membutuhkan dukungan nikel memberi nilai tambah bagi perseroan untuk meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang. 

“Sebagai pelaku bisnis, kami berharap juga dapat mendukung Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia,” katanya.

 

Ivo memaparkan, Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia dengan dengan cadangan mencapai 20% dari total cadangan dunia. 

“Meningkatnya investasi di sektor hilirisasi nikel telah mendorong kebutuhan jasa penambangan nikel di Indonesia terus membesar,” paparnya.

Selanjutnya: Era Media Sejahtera (DOOH) Luncurkan Periklanan Berbasis AI

Menarik Dibaca: 6 Perbaikan Rumah yang Mahal dan Tidak Akan Meningkatkan Nilai Properti Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×