Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengolah logam dan bahan mineral PT Trinitan Metals and Minerals Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/10).
Pada perdagangan perdana, harga saham emiten berkode PURE ini sempat melonjak 50% ke Rp 450 per saham dari harga initial public offering (IPO) Rp 300 per saham.
Baca Juga: Masih ada 23 perusahaan yang antre IPO di BEI tahun ini, berikut daftarnya
Dengan begitu, saham PURE itu otomatis terkena auto reject atas (ARA). Alasannya, kenaikan harga saham ini sudah melebihi ketentuan BEI yang menetapkan bahwa untuk rentang harga saham Rp 200-Rp 5.000 maka batas naik dan turun saham adalah lebih dari 25% dalam sehari.
Melalui IPO, emiten ke-40 yang melantai di BEI pada 2019 ini memperoleh dana segar hingga Rp 100 miliar. PURE menawarkan 333,33 juta saham atau setara dengan 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam masa penawaran umum, saham PURE mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 324 kali dari jatah pooling.
PURE juga menerbitkan pemanis berupa Waran Seri I sebanyak-banyaknya 33,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I yang mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru PURE yang dikeluarkan dalam portepel.
Baca Juga: BEI mencatat masih ada 23 perusahaan yang antre IPO tahun ini, intip daftarnya
Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 1,5 tahun. Dalam pencatatan saham ini, PURE menunjuk Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dana hasil IPO ini, sebesar 76,28% untuk belanja modal, yakni pembelian mesin dan peralatan seiring dengan pengembangan kegiatan usaha, serta penambahan area produksi di Parung Tanjung Cicadas, Gunung Putri, Kab. Bogor. Kemudian, sebesar 23,72% untuk modal kerja perusahaan.
Baca Juga: IPO Masih Ramai, Sektor-Sektor Ini Bisa Dilirik
Sebagai informasi, perusahaan yang berdiri sejak 2009 ini memiliki produk utama berupa Timbal dan Antimoni. Produk PURE sebesar 71,1% digunakan oleh pelanggan yang bergerak di bidang industri pabrik baterai, kemudian industri pembuat Antimony Trioxide 11,9%, industri metals processing/smelter 7,3%, industri solder 4,7%, dan industri pertahanan 5,2%.
Produk-produk ini sudah dipasarkan ke pasar lokal sekitar 56% dan sebanyak 44% dieskpor ke Malaysia, Thailand, Korea, Jepang, China, dan Fiji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
