Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Masuknya dana repatriasi tax amnesty tak mempengaruhi strategi investasi pelaku industri reksadana. Salah satunya, Panin Asset Management yang mempertahankan investasi pada reksadana Panin Dana Teladan, kelolaannya.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan tetap fokus pada saham dengan fundamental baik. Strategi tersebut dilakukan sambil menerapkan aset alokasi secara aktif mengikuti perubahan kondisi pasar.
"Amnesti pajak memang membuat sentimen positif pada bursa, tapi untuk pemilihan saham tetap dilakukan berdasarkan penilaian dari manajer investasi pengelolanya," ujar Rudiyanto, Rabu (3/8).
Menilik fund factsheet Juni 2016, reksadana ini mayoritas memutar pada aset dasar saham sektor keuangan sebesar 35,42%. Kemudian, infrastruktur sekitar 19,60%, barang konsumsi 19,47% serta property, real estate dan konstruksi sekitar 4,12%.
Lalu, sektor perdagangan 2,41%, sektor komoditas 1,87%, industri dasar 1,67% dan sektor aneka industri sekitar 0,84%.Adapun sisanya ditempatkan pada kas dan pasar uang sekitar 14,60%.
Sejatinya, reksadana ini memiliki kebijakan investasi leluasa memutar aset dasar hingga 100% pada saham baik yang diperdagangkan di dalam ataupun di luar negeri. Selain itu juga bisa menampatkan pada instrumen pasar uang dalam negeri atau deposito maksimal 20%.
Sementara itu, alokasi saham terbesar diputar pada saham Adira Dinamika Muti Finance, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia. Kemudian, saham Bank Panin, Gudang Garam, Kalbe Farma, Perusahaan Gas Negara, Telekomunikasi Indonesia serta Unilever Indonesia.
Dengan strategi tersebut, reksadana ini mampu membagikan return moncer sebesar 29,36% year to date (YTD) 2 Agustus 2016. Return tersebut jauh di atas kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sebesar 16,99% pada periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News