kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   -38.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Rencana akuisisi BIPI kembali molor


Kamis, 28 Juni 2012 / 16:34 WIB
Rencana akuisisi BIPI kembali molor
ILUSTRASI. PT Kobexindo Tractors Tbk. Tribunnews/HO


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) untuk segera menyelesaikan akuisisi terhadap PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI) kembali meleset. Direktur BIPI Firlie Ganinduto mengungkapkan, akuisisi ini baru akan selesai di September mendatang.

"Saat ini masih lakukan restrukturisasi aset di AMI. Sehingga perjanjian legalnya masih belum kelar. Jadi, kami tidak mau ada masalah dengan kontrak-kontrak setelah adanya peralihan," kata Firlie saat dijumpai di Jakarta, Kamis (28/6). Firlie menambahkan, saat ini pihaknya sudah mendapatkan dana untuk melakukan akuisisi ini.

Salah satu sumber pendanannya adalah pinjaman dari perbankan asing. Selain itu, dana akuisisi ini juga akan berasal dari internal kas perusahaan yang berupa pengalihan waran.

Sebagai catatan, ini merupakan kali kedua penyelesaian target akuisisi BIPI meleset. Awalnya, pemegang saham di PT Elnusa Tbk (ELSA) ini memperkirakan akuisisi bakal selesai padai Maret lalu. Namun, akhirnya perusahaan memundurkan targetnya menjadi di bulan Juni. Namun, lagi-lagi rencana akuisisi tersebut belum bisa diselesaikan dan masih berlangsung hingga saat ini.

Padahal, sebelumnya, BIPI telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham alias Conditional Sales and Purchase Agreement untuk akusisi AMI pada 19 Desember 2011 lalu. Nilai akuisisi ini diperkirakan mencapai US$ 600 juta.

AMI saat ini memiliki pelabuhan khusus batubara, overland conveyor, coal processing plant, juga crusher yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×