Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung mengalami tekanan pada perdagangan akhir pekan ini karena rawan dibayangi aksi profit taking.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola dark cloud cover candlestick pattern pada area upper bollinger bands yang merupakan sinyal negatif. Indikator stochastic pun mulai terlihat dead-cross dengan tekanan bearish momentum yang mulai terlihat dari area jenuh beli.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan rawan terjadi aksi profit taking dengan range pergerakan 5.155-5.270," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN,Jumat (22/7).
Kemarin (21/7), IHSG ditutup melemah 25,85 poin atau 0,49% di level 5.216,97 dengan volume yang cukup tinggi. Tekanan ini terjadi menjelang penutupan perdagangan setelah pengumuman BI rate mematahkan optimisme investor.
BI rate ditetapkan pada level 6,5% sedangkan ekspektasi sebelumnya berkemungkinan turun 25 bps menjadi 6,25%. Lanjar bilang, sentimen tersebut seakan menjadi alasan investor melakukan profit taking. Meskipun demikian Investor asing masih terlihat melakukan aksi beli sebesar Rp 494.78 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News