Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Reliance Sekuritas Tbk (RELI) berniat meningkatkan nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) menjadi Rp 250 miliar. Saat ini, MKBD RELI baru di kisaran Rp 150 miliar.
Dengan memupuk MKBD hingga Rp 250 miliar, manajemen RELI ingin leluasa melakukan transaksi margin. "Kami akan menambah MKBD secepatnya, lebih cepat lebih baik," ungkap Direktur Utama RELI Jurgantara Usman, seusai rapat umum pemegang saham (RUPS) RELI di Jakarta, Senin (17/4).
Sebelumnya, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merelaksasi aturan transaksi margin. Kini, efek yang menjadi objek transaksi margin bertambah menjadi 200 saham, dari sekitar 60 saham.
Demi meningkatkan kinerja dan MKBD, RELI akan menggenjot pelayanan pada investor ritel. Manajemen akan aktif menghubungi nasabah.
Dalam RUPS kemarin, pemegang saham juga merestui perubahan nama dari semula Reliance Securities menjadi Reliance Sekuritas. Keputusan tersebut untuk memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Sesuai aturan OJK, nama securities tidak boleh, sehingga kami harus memakai nama sekuritas," ungkap Jurgantara.
Para pemegang saham juga menyepakati pembagian dividen tahun buku 2016. RELI akan mengalokasikan rasio pembayaran dividen sebesar Rp 9,14 miliar. Jumlah ini setara 27% dari laba bersih tahun lalu, Rp 33,85 miliar.
Dengan jumlah saham RELI sebanyak 1,8 miliar, maka dividen yang akan dikucurkan senilai Rp 5 per saham. Namun, manajemen belum menetapkan jadwal pembagian dividen tersebut.
Mengacu laporan keuangan tahun 2016, Reliance Sekuritas meraih pendapatan Rp 104,78 miliar. Angka itu tumbuh 6,56% dibandingkan pendapatan 2015. Saham RELI tidak likuid. Harga terakhir RELI pada 11 April 2017 di posisi Rp 426 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News