Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Aksi profit taking telah melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama dua hari berturut-turut. Analis berharap hari ini IHSG akan bergerak variatif sebab secara teknikal IHSG masih lemah. Namun, ada harapan IHSG dapat terdorong sentimen kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA). Semalam, DJIA naik 0,46% setelah rilis laporan keuangan Amerika Serikat (AS) yang kebanyakan di atas ekspektasi.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, hari ini (23/1) IHSG akan bergerak bervariasi pada kisaran 4.380-4.450. "Hanya penutupan di atas resistance 4.450 yang akan mengembalikan IHSG pada tren naiknya," kata Satrio, Rabu (23/1).
Satrio menyarankan pelaku pasar untuk melakukan strategi buy on weakness pada saham-saham emiten batubara dan semen yang sedang dalam tren turun, serta beberapa saham perbankan yang minggu lalu menggiring kenaikan IHSG. "Dengan asumsi regional reli sehingga memberikan peluang IHSG tembus resistance-nya," jelasnya.
Beberapa saham tersebut di antaranya BMRI, BBRI, TLKM, ITMG, UNTR, PTBA, MAPI, SMGR, INTP, SMCB.
Sementara Analis Indo Premier Securities, Muhammad Wafi melihat koreksi pada indeks masih akan berlanjut dengan support 4.375 dan resistance di 4.472. "Stochastic, RSI, dan MACD begerak negatif yang menunjukkan koreksi masih akan berlanjut," jelasnya. Ia merekomendasikan beberapa saham seperti ICBP, BEST, dan SSIA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News