Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Batasa Capital kembali bersiap meluncurkan produk reksadana baru. Seperti sebelumnya, Batasa Capital menerbitkan reksadana syariah. Reksadana pendapatan tetap ini bernama Syariah Batasa Sukuk.
Produk ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari produk reksadana Batasa sebelumnya yang sudah berusia lima tahun, yaitu Reksadana Batasa Syariah. Aslinya, pada waktu dibentuk tahun 2003 lalu, Batasa Syariah merupakan produk reksadana campuran.
Namun, karena pada saat itu jenis instrumen investasi yang berlabel halal masih terbatas, isi portofolio dari Reksadana Batasa Syariah lebih dominan surat utang alias obligasi yang berlabel halal atau sukuk. Nah, untuk reksadana baru ini, Batasa lebih memilih bentuk reksadana pendapatan tetap.
Reksadana ini memiliki portofolio investasi sukuk korporat. Batasa Capital akan membiakkan dana investor melalui 16 sukuk yang dimilikinya. "Target keuntungan kami selama satu tahun sebesar 10% - 11%," ujar Ni Luh Prasasti, Manajer Pemasaran PT Batasa Capital.
Keuntungan tersebut sejatinya memang lebih kecil dibandingkan produk pendahulunya. Prasasti menuturkan, produknya terdahulu malah bisa memberikan keuntungan hingga 13% per tahun. Namun mengingat pasar obligasi sebelum ini mengalami tekanan cukup besar, keuntungan tersebut wajar. Selain itu, Prasasti juga menilai pasar obligasi masih cukup potensial.
Batasa mematok setoran awal minimal investasi tidak besar, yaitu hanya sebesar Rp 250 ribu. Tapi Batasa Capital juga mengenakan biaya pengelolaan (management fee) sebesar Rp 1% per tahun. Sementara itu, perseroan membebaskan investor dari biaya penjualan (redemption fee) dan menetapkan biaya pembelian (subscribtion fee) sebesar 1%.
Untuk produk ini, Batasa Capital menargetkan dana kelolaan hingga akhir tahun sebesar Rp 200 miliar. Sementara itu, target seluruh dana kelolaan reksadana Batasa hingga akhir tahun mencapai Rp 500 miliar.
Batasa Capital memang mencoba fokus menerbitkan reksadana syariah. "Kami ingin ketika masyarakat menyebut reksadana syariah, yang mereka pikirkan adalah produk Batasa," jelas Prasasti.
Selain itu, Prasasti menilai ceruk pasar syariah di Indonesia masih sangat besar. Saat ini, Batasa Capital juga mengelola produk reksadana saham dan campuran berbasis syariah, yaitu Batasa Syariah Equity dan Batasa Syariah Kombinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News