kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana obligasi menghasilkan laba segunung


Rabu, 06 Oktober 2010 / 08:01 WIB
Reksadana obligasi menghasilkan laba segunung


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Surat Utang Negara (SUN) yang terus naik membuat kinerja reksadana pendapatan tetap pun ikut meroket. Jika berdasarkan indeks harga SUN tingkat imbal hasil yang diperoleh sejak awal tahun sampai 4 Oktober kemarin sudah mencapai 14,19%. Pasalnya indeks SUN sudah mencapai level 107,76. Angka tersebut adalah level tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Kinerja reksadana pendapatan tetap juga cukup tinggi. Bahkan melebihi kinerja indeks harga SUN. Kalau berdasarkan data Infovesta Utama dari awal tahun sampai 30 September ada sekitar 21 reksadana yang mampu mengalahkan kinerja indeks harga SUN. Indeks harga SUN sampai 30 September 2010 kemarin sudah memberikan return sebesar 13,33%.

Salah satu reksadana yang mampu mengalahkan indeks harga SUN adalah milik BNP Paribas Investment Partners. Reksadana bernama BNP Paribas Prima II ini ternyata sampai 30 September kemarin sudah bisa mengalahkan indeks harga SUN yaitu di level 20,66%. Penempatan reksadana pendapatan tetap ini menurut Tino Moorrees, direktur utama BNP Paribas Investment Partners ditempatkan di SUN. "95% reksadana ini menempatkan dana kelolaan di SUN sisanya di pasar uang," terang dia.

Returnnya bisa naik

Dana kelolaan reksadana BNP Paribas Prima II sampai akhir Agustus 2010 sudah menggenggam sekitar Rp 1,4 triliun. Tino melihat potensi kinerja reksadana pendapatan tetap masih akan terus menanjak. Pasalnya permintaan obligasi dari investor asing dan lokal sangat besar. Padahal jumlah penawaran obligasi makin mengecil. "Meski harga obligasi kian naik, nasabah masih bisa dapat dari kuponnya," jelas Tino.

Andreas M Gunawidjaja, Direktur Mandiri Manajemen Investasi juga menduga kalau potensi kenaikan return reksadana pendapatan tetap masih akan terus naik. Pasalnya, asing masih terus masuk. "Harga obligasi masih akan meningkat," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×