kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana Isi Global Bond Menggiurkan


Selasa, 13 Januari 2015 / 08:01 WIB
Reksadana Isi Global Bond Menggiurkan
ILUSTRASI. Petugas melayani peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kantor Cabang Jakarta Pusat, Jumat (28/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Investor yang tak kebagian global bond pemerintah tak perlu khawatir. Pasalnya, mereka masih bisa mencicipi manisnya keuntungan dari surat utang ini yang dibundel dalam produk reksadana.

Seperti diketahui, 9 Januari 2014 lalu, pemerintah melakukan transaksi penjualan global bond seri RI0125 dan RI0145 dengan tenor masing-masing 10 tahun dan 30 tahun. Seri RI0125 diterbitkan dengan kupon 4,125% dan yield 4,2%. Sedangkan, seri RI0145 ditetapkan dengan kupon 5,125% dan yield 5,2%. Sejumlah manajer investasi melirik global bond pemerintah untuk dibungkus dalam reksadana.

PT Ashmore Asset Management Indonesia, salah satu yang berencana mengambil global bond yang baru diterbitkan pemerintah awal tahun 2015 sebagai aset dasar produk kelolaannya. "Kami masih mempelajari global bond yang baru. Kalau berpotensi menyumbang keuntungan, kami akan mengambilnya," ujar Arief Wana, Direktur Ashmore Asset Management, Senin (12/1).

Sejauh ini, reksadana berbasis global bond pemerintah mampu membagi return lumayan. Reksadana bernama Ashmore Dana USD Nusantara, misalnya, mampu memberikan return 1,73%, periode enam bulan terakhir. Return tersebut lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito denominasi dollar Amerika Serikat (AS) yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sebesar 1,5% per tahun.

"Hingga akhir tahun ini, kami memperkirakan, Ashmore Dana USD Nusantara bisa membagikan return 5% hingga 7%," ujar Arief.

Menilik fund fact sheet Desember 2014, reksadana ini mengoleksi global bond pemerintah seri INDON19 bertenor empat tahun dan seri INDON22 bertenor tujuh tahun. Obligasi lainnya yang dijadikan aset dasar adalah sukuk global pemerintah seri INDOIS19 bertenor empat tahun dan seri INDOIS24 bertenor sembilan tahun.

Produk Panin Asset Management yang menjadikan global bond sebagai aset dasar, yakni Panin Dana US Dollar juga mencatat return tinggi hingga 22,06% dalam satu tahun. Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja bilang, produk ini memiliki strategi investasi memaksimalkan porsi obligasi sekitar 70%.

"Produk ini memiliki beberapa global bond seri INDON," ujar Ridwan. Dia memperkirakan, reksadana ini bisa membagi return 10% hingga akhir tahun ini. Sejauh ini, Panin belum memutuskan untuk mengambil global bond seri terbaru sebagai aset dasar reksadana kelolaannya.

Lebih menguntungkan

Membeli produk reksadana berbasis global bond bisa lebih menguntungkan ketimbang membeli global bond secara langsung. Vice President Investment PT Kapital Investama Hans Kwee mengatakan, investasi reksadana beraset global bond berpotensi lebih menguntungkan karena investor hanya dikutip pajak atas bunga obligasi sebesar 5%.

Pajak ini lebih ringan dibandingkan jika masuk ke global bond secara langsung yang dikenai pajak sebesar 15%. Selain itu, risiko investasi di reksadana lebih kecil dibandingkan berinvestasi secara langsung di global bond. Maklum, reksadana hanya boleh memutar maksimal 10% pada salah satu seri sebagai aset dasar. "Sehingga risiko lebih terdiversifikasi dan turun," kata Hans.

Investasi di reksadana juga lebih ringan dengan minimum dana investasi dan penjualan kembali sekitar US$ 100. Sedangkan, apabila masuk secara langsung ke global bond, investor harus menyiapkan dana US$ 50.000 untuk minimum investasi dan US$ 30.000 untuk penjualan kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×