kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana HPAM Government Bond tumbuh 2,34% mom di atas rata-rata


Selasa, 04 Mei 2021 / 19:21 WIB
Reksadana HPAM Government Bond tumbuh 2,34% mom di atas rata-rata
ILUSTRASI. Rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fix Income Fund Index tumbuh 1,41%.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap yang fokus di aset obligasi pemerintah berkinerja unggul dibandingkan rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap. Berdasarkan data Infovesta Utama, hingga April, rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fix Income Fund Index tumbuh 1,41% secara bulanan. 

Sementara itu, Reksadana HPAM Government Bond milik Henan Putihrai Asset Management berhasil berkinerja lebih tinggi dengan tumbuh 2,34% secara bulanan di periode yang sama. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, sentimen yang membuat kinerja reksadana pendapatan tetap selama April tumbuh adalah karena stabilitas nilai tukar rupiah terjaga. Bahkan, kembali menguat ke level Rp 14.400. Selain itu, yield US Treasury tenor 10 tahun yang juga cenderung bergerak lebih stabil mendukung kinerja pasar obligasi terutama obligasi pemerintah. 

Infovesta mencatat, selama April, kinerja obligasi pemerintah tumbuh 1,26% secara bulanan seperti yang tergambar di Infovesta Government Bond Index. Sementara, Infovesta Corporate Bond Index yang menggambarkan kinerja obligasi korporasi juga tumbuh 0,49% secara bulanan. 

Baca Juga: Kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS kompak turun

Reza mengatakan kinerja reksadana HPAM Government Bond bisa lebih unggul karena reksadana ini fokus menempatkan dana 100% di obligasi pemerintah. "Strategi portofolio diatur lebih aktif ke obligasi jangka menengah atau 5 hingga 10 tahun," kata Reza, Selasa (4/5). 

Alasan Reza fokus menempatkan dana di obligasi pemerintah tenor menengah karena menilai harga obligasi di tenor tersebut lebih stabil bahkan saat terjadi fluktuasi harga. 

Hingga akhir tahun, Reza mengatakan akan tetap menerapkan strategi pengelolaan secara defensif seperti saat ini. Reza memproyeksikan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun berpotensi berada di level 6,5% di akhir tahun ini. 

Baca Juga: Pefindo: Penerbitan obligasi perbankan tahun ini akan lebih baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×