kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.197   -17,00   -0,11%
  • IDX 7.098   1,24   0,02%
  • KOMPAS100 1.062   -0,62   -0,06%
  • LQ45 835   -0,27   -0,03%
  • ISSI 215   0,10   0,04%
  • IDX30 427   -0,19   -0,04%
  • IDXHIDIV20 515   1,35   0,26%
  • IDX80 121   -0,20   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Reksadana ekuitas sokong dana kelolaan BNP Paribas


Selasa, 16 Juli 2013 / 19:41 WIB
Reksadana ekuitas sokong dana kelolaan BNP Paribas
ILUSTRASI. Bisakah Kucing dan Anjing Melihat Warna?


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sampai akhir Juni 2013, perusahaan manajer investasi PT BNP Paribas Investment Partners membukukan dana kelolaan atau asset under management (AUM) senilai Rp 38,2 triliun. Dana kelolaan itu terbanyak datang dari produk reksadana ekuitas, yang mencapai 60%-70%.

Presiden Direktur BNP Paribas IP Vivian Secakusuma mengatakan, sisa dana kelolaan itu berasal dari produk reksadana pendapatan tetap, campuran, pasar uang dan juga terproteksi. Sementara itu, pencapaian dana kelolaan semester I terpenuhi 95% dari target yang ditetapkan, yaitu Rp 40 triliun.

"Sampai saat ini komposisi dana dari investor ritel telah mencapai 50%, seimbang dengan besaran segmen institusi," kata Vivian di Gedung WTC, Jakarta, Selasa (16/7). Vivian menambahkan, untuk pertumbuhan dari tahun ke tahun, pihaknya menargetkan pertumbuhan 10,3% dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang mencapai Rp 36,24 triliun.

Vivian merinci, hingga saat ini, BNP Paribas telah menawarkan 15 produk reksadana untuk semua kelas aset dengan strategi investasi yang berbeda. Semester II mendatang, BNP Paribas berencana menerbitkan beberapa reksadana baru, terutama yang menempatkan investasi efek ekuitas.

Selain menambah varian reksadana saham, BNP Paribas juga mempertimbangkan peluncuran beberapa reksadana aset lain yang diharapkan dapat menambah aliran dana yang diperoleh dari investor baik institusi maupun ritel.

Ia juga memperkirakan, pasar saham masih akan melanjutkan koreksi pada semester II nanti. Meski begitu, secara fundamental, industri masih tergolong positif sehingga dapat menjadi stimulus positif menahan tekanan keluarnya dana asing.

"Ada banyak sentimen yang dapat berpengaruh terhadap kinerja pasar termasuk dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti inflasi, neraca perdagangan, cadangan devisa, dan lainnya," tambah Vivian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×