kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana BNI AM Dana Saham Syariah Musahamah pertahankan kinerja tinggi


Selasa, 02 Juli 2019 / 21:45 WIB
Reksadana BNI AM Dana Saham Syariah Musahamah pertahankan kinerja tinggi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana BNI Asset Management Dana Saham Syariah Musahamah berhasil mempertahankan kinerja positif bahkan melebihi kinerja rata-rata reksadana sejenis di sepanjang semester I 2019.

Indeks reksadana saham berbasis syariah yang tercermin dalam Infovesta Sharia Equity Fund Index (ISEFI) catatkan kinerja paling buruk dibandingkan dengan indeks reksadana lainnya.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 28 Juni 2019, sejak awal tahun ISEFI tercatat anjlok 12,83%. Kinerja tersebut jauh lebih buruk dibandingkan dengan kinerja indeks reksadana saham konvensional, yaitu Infovesta Equity Fund Index yang juga catatkan kinerja negatif 1,41%.

Namun, Reksadana BNI AM Dana Saham Syariah Musahamah mampu mempertahankan kinerja positif dengan tumbuh 21,36% di periode yang sama.

Yekti Dewanti Equity Fund Manager BNI AM mengatakan, memperhatikan fundamental saham yang dipilih, terutama dalam mengukur faktor growth proxy. Selain itu, Yekti juga hanya memilih saham yang valuasinya masih masuk akal serta cash flow keuangan yang sehat.

Selain sisi fundamental, Yekti juga memperhatikan tingkat likuiditas dan momentum. "Mengingat perilaku investor sangat mempengaruhi pergerakan harga, maka momentum ini dilakukan dengan memperhatikan pergerakan harga saham dalam satu hingga dua bulan terakhir," kata Yekti, Selasa (2/7). Selain itu Yekti juga memperhatikan preferensi investor institusi pada saham yang hendak dipilih.

Secara sektoral, Yekti memperhatikan kondisi ekspektasi akan penurunan suku bunga yang besar dan kebijakan pemerintah yang fokus dalam mendorong investasi membuat BNI AM optimistis pada sektor konsumsi dan sektor riil.

Dalam memilih saham, Yekti mengombinasikan pendekatan bottom up dan top down. Pendekatan top down digunakan dalam mengalokasikan aset saham secara dinamis dengan memperhatikan arah makro ekonomi global dan domestik. Cara tersebut juga digunakan untuk menyusun strategi dalam alokasi core portofolio atau bobot big caps dan middle cap serta alokasi satelite atau small cap.

Yekti optimistis potensi saham syariah akan tumbuh positif hingga akhir tahun ini. Faktor yang mendukung adalah kondisi global yang mendukung adanya aliran dana asing yang masuk kembali ke Indonesia. "Pencairan yield yang menarik dan potensi pertumbuhan nilai investasi ada di Indonesia," kata Yekti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×