Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) berencana untuk melakukan pembelian kembali alias buyback saham. Aksi korporasi ini akan digelar selama tiga bulan, yakni sejak 13 Juli sampai 12 Oktober 2022.
UNTR akan melakukan buyback tidak lebih dari 20% dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal yang disetor. Biaya pembelian kembali saham akan menggunakan kas internal yang direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 5 triliun.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, pertimbangan UNTR melakukan aksi buyback adalah untuk memberikan manfaat kepada pemegang saham, selain melalui pembayaran dividen.
Hal ini dimungkinkan karena kondisi keuangan UNTR sangat sehat, sehingga buyback ini tidak akan mengganggu modal kerja untuk membiayai kegiatan usaha.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Buyback Saham Rp 5 Triliun, Ini Pertimbangan Manajemen
Sara mengamini, ada benarnya bahwa harga saham UNTR saat ini agak undervalued. Padahal, kinerja konstituen Indeks Kompas100 ini cukup positif, bahkan melebihi kondisi sebelum pandemi Covid-19.
“Jadi diharapkan melalui buyback ini dapat membantu memperbaiki valuasinya,” terang Sara kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).
Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai, jika dilihat dari valuasi EV/EBITDA, saham UNTR memang masih undervalued.
Dengan target harga UNTR yang dipasang Henan Putihrai Sekuritas yakni pada level Rp 40.000, EV/EBITDA UNTR mencerminkan 3,8 kali, yang mana masih di bawah rata-rata EV/EBITDA dalam 5/10 tahun yaitu, 5,9 kali /5,3 kali. Sehingga, saham anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini dapat dikatakan undervalue atau murah.
Robertus memperkirakan, buyback dapat menstabilkan harga saham UNTR, dimana kemungkinan besar akumulasi dilakukan ketika harga saham sedang turun.
Baca Juga: Saham United Tractors (UNTR) Menguat 4,64% Usai Umumkan Rencana Buyback
“Dengan demikian, maka harga saham UNTR akan terjaga,” terang Robertus kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).
Kepala Riset Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu memasang target harga saham UNTR di level Rp 31.800. “Jadi untuk harga sekarang masih cukup menarik,” kata Chandra.
Chandra menilai, buyback yang dilakukan UNTR jumlahnya tidak terlalu besar, yakni hanya Rp 5 triliun, dibandingkan total free float UNTR yang mencapai Rp 43 triliun. Sehingga, pengaruh buyback ini tidak terlalu besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Senada, Robertus menilai, buyback ini hanya akan berdampak sedikit terhadap IHSG. Pergerakan IHSG sendiri besar dipengaruhi oleh saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan bobot 10,76%, berbanding UNTR yang hanya 1,61% terhadap IHSG.