Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali bulan Maret 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami fluktuasi pada perdagangan Jumat (1/3). Sempat dibuka menanjak hingga ke level 7.331,32, IHSG berbalik merosot 0,61% ke posisi 7.271,19 hingga akhir perdagangan sesi I.
Analis Stocknow.id Dinda Resty Angira memproyeksikan IHSG masih akan tertahan pada level resistance 7.375 dengan support area pada 7.255. Dalam skenario yang optimistis, Dinda memprediksi IHSG berpeluang melaju ke level 7.400 menjelang bulan Ramadan pada pekan kedua bulan ini.
Melanjutkan sentimen yang menggerakkan pasar saham pada bulan Februari, Dinda melihat rilis laporan keuangan emiten masih akan menjadi katalis penting. Terutama laporan kinerja tahun 2023 emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps) yang sejauh ini rata-rata membukukan kinerja positif.
Katalis penggerak IHSG berikutnya di bulan Maret adalah musim pembagian dividen. Saham yang menjadi sorotan pasar antara lain adalah perbankan big caps yang mencetak kinerja apik sepanjang tahun lalu. "Ini akan membuat saham-saham perbankan naik dan IHSG juga akan terdongkrak," kata Dinda kepada Kontan.co.id, Jum'at (1/3).
Baca Juga: IHSG Turun 0,61% ke 7.271 di Sesi I Jumat (1/3), Sektor Teknologi Jeblok
Sedangkan momentum bulan Ramadan akan menjadi angin segar yang dapat mengerek naik saham-saham di sektor barang konsumsi (consumer) dan ritel. Namun, mempertimbangkan situasi bursa saham saat ini, Dinda melihat strategi day trade dan swing trade bisa menjadi pilihan.
Dinda menjagokan saham dari sektor consumer, telekomunikasi dan energi. Dinda menilai, saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) cocok untuk swing trade dengan potensial upside ke area harga Rp 2.545 per saham.
Dinda juga melirik saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan memperhatikan resistance di area Rp 2.450. Jika berhasil breakout, maka EXCL berpotensi menuju ke harga Rp 2.560 per saham. Rekomendasi berikutnya adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang berpotensi naik ke level harga Rp 1.405 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News