kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

Rekomendasi Saham Dayamitra (MTEL) Usai Sukses Cetak Pertumbuhan Laba 129%


Sabtu, 12 Maret 2022 / 05:45 WIB
Rekomendasi Saham Dayamitra (MTEL) Usai Sukses Cetak Pertumbuhan Laba 129%


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 23,9% secara year on year (yoy) sebesar Rp 5,2 triliun. Sedangkan laba bersih emiten yang kerap disebut dengan Mitratel ini menjadi Rp 1,4 triliun atau naik 129,4% secara tahunan. 

Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin dan Jason Chandra dalam riset 10 Maret 2022 menjelaskan, realisasi laba bersih MTEL sejalan dengan proyeksi dibuatnya dan konsensus para analis. Pada tahun 2021, MTEL dibebani kenaikan bunga 28,8% secara yoy karena peningkatan utang sebesar Rp 5,7 triliun. Kenaikan tersebut karena biaya akuisisi aset menara Telkomsel dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Tapi MTEL berhasil mengerek margin EBITDA menjadi 75,5% di tahun 2021 dari tahun 2020 sebesar 67,6%. "Ini karena Mitratel didukung dari pertumbuhan pendapatan yang solid, peningkatan skala bisnis dan pengendalian biaya yang baik," ujar Giovani dan Jason dalam riset. 

Baca Juga: MTEL Menargetkan Pertumbuhan Pendapatan 10% di Tahun 2022

Dalam riset Bahana Sekuritas juga menuliskan jika Mitratel terbantu karena memiliki perencanaan operasi dan biaya pemeliharaan turun 19,8% secara yoy. "Kami percaya sebagian disebabkan oleh manajemen vendor yang lebih baik dan biaya manajemen proyek juga turun 27,5% secara yoy, mengingat lebih rendah pendapatan dari bisnis non inti," tutur dia dalam riset. Sedangkan biaya SDM dan biaya umum serta administrasi masing-masing naik 13,5% dan 4,3% secara tahunan. 

Kenaikan biaya tersebut karena penambahan personel serta restrukturisasi organisasi dan jumlah outsourcing yang lebih banyak. 

Untungnya, pendapatan MTEL naik menjadi Rp 3,6 triliun pada semester II tahun 2021, atau naik 12,9% secara semesteran. Sepanjang tahun 2021, MTEL mengantongi pendapatan Rp 6,87 triliun, naik 11% secara tahunan. 

Kenaikan tersebut karena penambahan jumlah penyewa baru sebanyak 12.000 pada tahun 2021. Secara organik, MTEL telah menambah 900 sites dan 3000 penyewa baru di tahun 2021. 

Baca Juga: Laba Mitratel (MTEL) Melesat 129,4% Sepanjang Tahun 2021

Pada semester II tahun 2021 saja, MTEL memiliki 176 sites dengan 578 penyewa baru. Sehingga total sites yang dimiliki oleh Mitratel sebanyak 28.206 dengan penyewa 42.594. Jika diartikan dengan rasio sewa di tahun 2021 sebanyak 1,51 kali dan tahun 2020 sebanyak 1,65 kali. Ini tidak termasuk dengan jumlah menara milik Telkomsel sebanyak 4.139 menara di kuartal I tahun 2021. 

Sedangkan jumlah menara pada kuartal III tahun 2021 jumlah menara TLKM sebanyak 798 dan Telkomsel memiliki 4.000 menara. Rasio sewa MTEL diperkirakan 1,71 kali dengan tingkat sewa rata-rata turun 7,9% menjadi Rp 12,6 juta per bulan pada tahun 2021. Pendapatan Mitratel dari bisnis lain turun 19,5% secara yoy. 

Sepanjang tahun ini, Giovani dan Jason memproyeksikan pendapatan dan laba bersih MTEL masing-masing bisa mencapai Rp 7,97 triliun dan Rp 1,69 triliun. "Kami berharap MTEL bisa membukukan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA di atas emiten menara yang lain. Hal ini didukung menara eks Jawa yang kurang dimanfaatkan sekitar 58% dari total menara pada tahun 2021," ujar dia. 

Analis Bahana Sekuritas memberi rekomendasi HOLD saham MTEL dengan target harga 12 bulan ke depan di Rp 790 per saham. Pada Jumat (11/3), saham MTEL naik 1,91% menjadi Rp 800 per saham. 

Rekomendasi MTEL bisa berubah jika pertumbuhan sewa yang lebih tinggi atau lebih rendah dari perkiraan. Selain itu ada tekanan pada tarif sewa dan adanya akuisisi aset. 

Baca Juga: Didukung Telkom, Mitratel Genjot Fiberisasi Berbagai Operator Telekomunikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×