Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, Associate Director Jasa Utama Capital Sekuritas, Hadrian Maynard Taslim menyarankan wait and see terlebih dulu untuk saham INDY, SCMA, TBIG dan TPIA yang keluar dari LQ45. Rekomendasi wait and see juga berlaku bagi saham PTMP.
Kemudian, bisa pertimbangkan hold atau wait and see PGEO mencermati support di harga Rp 1.200 dan resistance di level Rp 1.500. Selanjutnya, speculative buy MBMA dengan support di Rp 600 dan resistance pada Rp 775. Untuk MTEL, buy jika breakout Rp 685 dengan target di Rp 745 dan support pada Rp 645.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai dengan tren harga yang cenderung sedang uptrend, konstituen anyar di indeks LQ45 punya prospek yang cukup menarik. Namun, ada yang lebih cocok untuk jangka pendek seperti MBMA dan PTMP memanfaatkan tren pergerakan harganya.
Dari sisi prospek fundamental, Sukarno memandang PGEO dan MTEL cocok dipertimbangkan untuk koleksi jangka panjang. Lantaran keduanya memiliki valuasi yang terbilang menarik serta margin profit yang tebal.
Sedangkan Reza Priyampada menyarankan agar tetap memilih saham LQ45 yang punya fundamental dan prospek apik. Saham big bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) masih menjadi pilihan utama.
Selain itu, Reza menjagokan saham ADRO, AKRA, ACES dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Sementara Reza Fahmi melirik saham MBMA, PGEO, ACES, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News