CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.879   -91,00   -0,58%
  • IDX 7.275   -33,89   -0,46%
  • KOMPAS100 1.112   -5,09   -0,46%
  • LQ45 883   -3,73   -0,42%
  • ISSI 220   -0,99   -0,45%
  • IDX30 452   -1,97   -0,43%
  • IDXHIDIV20 544   -2,71   -0,50%
  • IDX80 128   -0,66   -0,52%
  • IDXV30 136   -1,49   -1,09%
  • IDXQ30 150   -0,77   -0,51%

Rekomendasi LQ45: Asing masuk saat Jokowi dilantik, saham BBCA bisa naik lebih tinggi


Rabu, 09 Oktober 2019 / 05:00 WIB
Rekomendasi LQ45: Asing masuk saat Jokowi dilantik, saham BBCA bisa naik lebih tinggi
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, mayoritas anggota indeks LQ45 menunjukkan penurunan harga saham. Indeks likuid ini pun turun 4,55% secara year to date (ytd). Akan tetapi, di tengah tren penurunan ini, ada 18 saham yang menunjukkan kenaikan harga. Bahkan, sebanyak enam saham naik lebih dari 30% per perdagangan Selasa (8/10).

Saham-saham ini adalah saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) yang naik 117,27% menjadi Rp 3.900, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 95,61% menjadi Rp 935, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 79,71% menjadi Rp 1.249, PT XL Axiata Tbk (EXCL) 74,24% menjadi Rp 3.450, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 37,55% menjadi Rp 8.150, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 31,43% menjadi Rp 5.625.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kenaikan saham BTPS mendapat sentimen dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Terlebih lagi, saham bank syariah yang diperdagangkan di pasar modal jumlahnya masih terbatas. "Jadi BTPS banyak diburu oleh investor yang berinvestasi di asuransi jiwa syariah atau reksadana syariah," kata Wawan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Baca Juga: Bertahan di zona hijau, IHSG naik 0,37% di sesi I perdagangan Selasa (8/10)

Kemudian, saham BRPT banyak diminati investor karena perusahaan ini memproduksi energi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, seperti petrokimia, listrik, dan uap. Selanjutnya, kenaikan saham MNCN dipengaruhi oleh transformasi perusahaan ke bisnis digital yang Wawan nilai cukup berhasil. Hal itu terbukti dari pemasukan iklan digital MNCN yang bertambah dari Rp 77,63 miliar pada semester pertama 2018 menjadi Rp 325,22 miliar pada semester I-2019.

Dari segi valuasi, Wawan menilai saham-saham ini juga masih relatif murah seiring dengan pasar saham Indonesia yang belakangan ini terkoreksi cukup dalam. "Bahkan  valuasinya lebih rendah dari tahun lalu sehingga saham-saham ini tetap menarik untuk dikoleksi," kata dia. Ke depannya, dia juga melihat saham-saham ini masih memiliki peluang untuk terus naik.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×