Sumber: Bloomber | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SAO PAULO. Kemarin (29/11), real Brazil mencatatkan pelemahan terbesar di antara mata uang utama dunia lainnya. Data Bloomberg menunjukkan, pada penutupan pasar mata uang kemarin, real terdepresiasi sebesar 0,8% menjadi 2,3360 per dollar AS. Dengan demikian, sepanjang November, pelemahan real mencapai 4,1%.
Salah satu faktor yang menyebabkan real Brazil loyo adalah kecemasan mengenai penurunan kondisi fiskal Brazil yang akan menyebabkan terjadinya peringkat utang negara tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan mata uang real menjadi tidak menarik lagi di mata investor.
Asal tahu saja, defisit neraca perdagangan pemerintah Brazik membengkak menjadi 3,4% dari Produk Domestik Bruto pada Oktober. Angka tersebut merupakan yang terbesar sejak 2009 silam.
"Pengeluaran pemerintah naik, namun tidak halnya dengan investasi. Bank sentral sudah mendebat bahwa kebijakan fiskal pemerintah harusnya netral, tapi bergerak ke arah sebaliknya," jelas Flavio Serrano, senior economist Banco Espirito Santo de Investimento di Sao Paulo.
Defisit anggaran Brazil secara nominal lebih besar ketimbang prediksi ekonom pada Oktober lalu yakni 11,5 miliar reais atau US$ 5 miliar dari 22,9 miliar reais dibanding bulan sebelumnya. Sementara, nilai tengah prediksi ekonom mematok angka defisit 10,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News