Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Bisnis PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) sedang sangat terpuruk akibat permintaan pasar lokal yang lesu dan depresiasi rupiah. Maklum sejak akhir tahun lalu, emiten ini memang sudah menutup lini bisnis pertenunan.
"Hampir seluruh bagian pertenunan tidak bekerja saat ini, yang meliputi sub bagian persiapan benang (bahan baku) dan pertenunan," ujar Wiriady Widjaja, Direktur Utama RDTX, dalam keterbukaan informasi (6/2). Dia menambahkan, lini binis ini bergerak di bidang pemrosesan bahan baku benang menjadi bahan setengah jadi. Kemudian dari hasil pertenunan ini diproses lebih lanjut di bagian finishing-printing menjadi barang finish kain jadi yang siap dijual.
Karena sudah tidak beroperasi, Wiriady mengatakan, utilitas kapasitas produksi tidak ada kecuali pengerjaan jasa titip proses. Langkah ini diambil oleh RDTX sambil menunggu membaiknya keadaan dan pulihnya kurs mata uang rupiah. "Sementara waktu kami menerima jasa titip proses pihak lain (maklon) untuk dikerjakan pada bagian finishing printing," ujar dia.
Kondisi tersebut juga membuat RDTX tak memiliki penjualan dari segmen teksil. "Dampak penutupan sementara akan mempengaruhi tingkat penerimaan perseroan ini kecuali pendapatan dari sektor properti," ujar Wiriady.
Meski demikian, Wiriady bilang, masih memiliki kurang lebih 450 orang karyawan. "Kami masih menunggu waktu yang tepat dan keadaan yang membaik kurang lebih tiga sampai empat bulan untuk kami bisa evaluasi akan melanjutkan atau menutup pada seluruh bagian produksi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News