kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rata-rata nilai transaksi harian di BEI turun 23,65%, ketidakpastian ekonomi biangnya


Senin, 18 November 2019 / 16:49 WIB
Rata-rata nilai transaksi harian di BEI turun 23,65%, ketidakpastian ekonomi biangnya
ILUSTRASI. Pekerja berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (1/11/2019) ditutup melemah 21 poin (0,34 persen) ke level 6.207. ANTARA FOTO/Rivan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat turun 23,65% dari Rp 8,49 triliun di pekan sebelumnya menjadi Rp 6,48 triliun. Volume transaksi harian juga turun 24,07% dari 12,67 miliar menjadi 9,62 miliar.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat, penurunan tersebut disebabkan oleh investor khsususnya asing yang berpindah. Sejalan dengan adanya ancaman resesi global, sehingga investor lebih memilih instrumen yang lebih aman.

Baca Juga: IHSG terkoreksi tipis 0,09% tutup perdagangan Senin (18/11)

"Jadi saham agak ditinggalkan seiring dengan kondisi yang masih tidak pasti," jelas William saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/11).

Dia juga melihat, kondisi ini masih akan terus berlanjut. Terutama karena minimnya sentimen dari dalam negeri dan kemungkinan pasar masih wait and see dengan kinerja emiten di kuartal empat.

Kendati begitu, jumlah transaksi masih akan tertopang oleh beberapa hal. Antara lain berita soal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) akan masuk ke pasar modal dan aktivitas window dressing, beberapa asset management biasanya melakukan rebalancing protofolio.

Baca Juga: Seluruh Emiten Saham di BEI Digabung, Kapitalisasi Pasarnya Cuma Sepertiga Aramco premium

Sementara itu, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai penurunan transaksi disebabkan oleh pelaku pasar yang lebih wait and see dan memilih memegang uang tunai di tangan.

"Dengan kondisi pasar cenderung bearish dan faktor eksternal yang tidak menentu maka investor memilih pegang cash dulu. Dan bersiap-siap kembali masuk menjelang aktivitas window dressing," jelas Sukarno.

Dengan adanya aktivitas window dressing, Sukarno melihat prospek pekan ini akan membaik. Sehingga target BEI tahun ini jumlah rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp 9,25 triliun bisa tercapai.

Baca Juga: Usai IPO, berikut target dan rencana bisnis Dana Brata Luhur (TEBE)

Asal tahu saja, hingga Jumat (15/11) rata-rata nilai transaksi harian secara tahun berjalan sebesar Rp 9,28 triliun. Dengan volume transaksi harian 14,94 miliar. Sementara kapitalisasi pasar tercatat Rp 7.049 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×