kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana buyback, simak tanggapan analis


Senin, 08 Maret 2021 / 15:41 WIB
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana buyback, simak tanggapan analis
ILUSTRASI. Warga memilih pakaian yang dijual di pertokoan kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Kamis (21/5/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana menggelar pembelian kembali (buyback) saham. Menurut riset RHB Sekuritas, untuk melancarkan aksi buyback RALS akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 April 2021. 

Dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (8/3), periode buyback akan berlangsung selama 18 bulan setelah mengantongi persetujuan dalam RUPSLB atau hingga Oktober 2022. RALS sebanyak-banyaknya akan buyback hingga 353,8 juta saham dengan dana maksimum Rp 350 miliar. 

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya dan Michael Setjoadi berpendapat, aksi ini dapat berdampak positif untuk mengerek harga saham dan memberikan keamanan bagi investor. Oleh karenanya, hal ini dapat meningkatkan nilai saham bagi para pemegang saham. 

Baca Juga: Meski turun, Bank Permata tetap bukukan laba bersih Rp 721,58 miliar di 2020

"Belanja besar-besaran saat Lebaran bisa jadi katalis jangka pendek bagi RALS. Meskipun demikian, kami mempertahankan rekomendasi netral kami," ujar Vannessa dan Michael dalam risetnya, Senin (8/3). 

Lebih lanjut dijelaskan, daya beli yang kurang baik di segmen menengah ke bawah masih akan memberatkan pemulihan RALS. RHB Sekuritas mematok target harga Rp 710 untuk saham RALS. 

Adapun Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengamati,  buyback RALS dapat memicu kenaikan harga saham dalam jangka pendek saja. Menurut Robert, aksi buyback menunjukkan kepercayaan diri manajemen terhadap harga saham RALS. 

Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) milik Akulaku bukukan laba Rp 15,87 miliar di 2020

Kendati demikian, Robert masih mengkhawatirkan adanya pembatasan-pembatasan pada saat momentum Lebaran. Oleh karenanya, bukan tidak mungkin pertumbuhan penjualan RALS akan terhambat.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×