kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramai Peminat, Lelang SUN Tembus Rp 23 Triliun pada Hari Ini (8/11)


Selasa, 08 November 2022 / 19:21 WIB
Ramai Peminat, Lelang SUN Tembus Rp 23 Triliun pada Hari Ini (8/11)
ILUSTRASI. jumlah penawaran lelang SUN naik


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar hari ini (8/11) hampir menembus Rp 23 triliun. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 22,98 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan total penawaran yang masuk pada lelang yang digelar 25 Oktober 2022 lalu senilai Rp 17,08 triliun. Adapun dari total penawaran Rp 22,98 triliun hari ini, pemerintah menyerap Rp 10 triliun untuk memenuhi target indikatif yang telah ditetapkan.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian melihat lelang kali ini memberikan hasil yang cukup positif. Nilai penawaran yang masuk menjadi yang tertinggi sejak lelang akhir September lalu.

"Salah satu sentimen positif adalah mulai melandai-nya inflasi Indonesia, sehingga sedikit meredakan pasar SBN (Surat Berharga Negara). Minggu lalu yield juga cenderung menurun," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Selasa (8/11).

Baca Juga: Pemerintah Sedot Dana Rp 10 Triliun dari Lelang SUN Hari Ini (8/11)

Tak jauh beda dari lelang-lelang sebelumnya, tenor menengah 5 tahun - 10 tahun masih jadi favorit. Sebagai informasi, pada lelang kali ini ada tujuh seri yang ditawarkan.

SUN FR0096 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2033 menjadi seri yang paling diburu investor dengan jumlah penawaran yang masuk senilai Rp 9,98 triliun. Namun jumlah dimenangkan hanya Rp 950 miliar dengan yield rata-rata 7,61%.

Sedangkan seri yang paling banyak dimenangkan pada lelang kali ini adalah FR0095 dengan nominal Rp 6,49 triliun. Seri yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2028 ini memiliki yield rata-rata dimenangkan sebesar 7,35%.

Senior Vice President Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi, menyoroti sikap pelaku pasar yang masih menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Kamis pekan ini.

Sebab, tingkat inflasi AS akan memberikan arah kebijakan suku bunga The Fed berikutnya. Prediksi Reza, yield di pasar surat utang Indonesia masih akan bergerak dalam rentang yang terbatas di tengah sentimen eksternal dan domestik yang bervariatif.

"Berlanjutnya tren kenaikan yield US Treasury dapat membatasi potensi penurunan yield di pasar domestik," ungkap Reza.

Baca Juga: Suku Bunga Global Naik, Pemerintah Mengerem Laju Penerbitan Utang

Kendati begitu, ekonomi Indonesia masih kuat dengan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2022 tercatat sebesar 5,72% secara tahunan (YoY). Kondisi ini ditaksir bakal menjadi katalis positif yang dapat membatasi peluang kenaikan yield di pasar surat utang Indonesia.

"Pasar bond masih kurang menarik, imbas dari agresifnya The Fed menaikkan suku bunga. Namun, sentimen positifnya datang dari PDB kita yang kuat, sehingga membatasi peluang kenaikan yield Indonesia," kata Reza.

Menimbang langkah The Fed yang masih akan agresif dalam mengerek suku bunga acuan, Fajar memprediksi adanya potensi penurunan nilai penawaran yang masuk pada lelang SUN berikutnya.

Sedangkan dari faktor domestik, angka inflasi berpotensi kembali mengalami kenaikan menjelang akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023. "Seiring musim perayaan hari besar dan libur nasional, juga siklus panen raya yang sudah berakhir," tandas Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×