kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -2,83   -0.32%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramai pembagian dividen di Juli, apakah akan terjadi aksi jual di Agustus?


Rabu, 22 Juli 2020 / 19:23 WIB
Ramai pembagian dividen di Juli, apakah akan terjadi aksi jual di Agustus?
ILUSTRASI. Petugas memperhatikan pergerakan harga surat berharga pada layar digital di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode Juli 2020 menjadi berkah tersendiri bagi pemegang saham tanah air. Pasalnya, sejumlah emiten memutuskan untuk menebar dividennya di bulan ketujuh 2020 ini, setelah sebelumnya menunda RUPS dan menunda keputusan pembagian dividen akibat pandemi Covid-19.  

Kontan.co.id mencatat, terdapat sekitar 40 emiten yang mencatatkan tanggal cum date pada Juli 2020 ini.

Baca Juga: Selain vaksin corona, sentimen ini yang akan menyetir IHSG hingga akhir tahun

Nah, biasanya masa pembagian dividen akan jatuh sebelum bulan Mei, yakni di periode April. Biasanya, para investor akan menjual sahamnya (profit taking) di periode Mei sehingga muncullah istilah 'sell in May and go away’.

Dengan adanya pergeseran jadwal pembayaran dividen di periode Juli, apakah asumsi sell in August akan terjadi dan menggantikan sell in May?

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, terlepas dari sentimen pergeseran jadwal pembagian dividen, siklus pelemahan IHSG di bulan Agustus memang cukup sering terjadi dari probabilitas selama 10 tahun terakhir ini. Hal tersebut terjadi karena adanya profit taking dan optimasi portofolio para investor sebelum berakhirnya kuartal ketiga.

Aria tidak menampik, biasanya setelah musim pembagian dividen, maka pasar agak sepi dari pemberitaan yang mempengaruhi psikologis pasar secara signifikan. Pelaku pasar pun cenderung menunggu laporan kinerja kuartalan.

Baca Juga: IHSG turun tipis 0,09% pada perdagangan Rabu (22/7), ini pemicunya menurut analis

“Kemungkinan pasar agak ragu untuk pemulihan kinerja emiten dengan hasil kinerja semester pertama,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7).

Dihubungi secara terpisah, Kepala Riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing mengatakan, aksi jual oleh investor sudah terjadi sejak awal tahun, yakni di bulan Februari. Hal ini karena sikap antisipatif investor terhadap berita menyebarnya Covid-19 sudah menyebar di wilayah China sejak awal tahun.

“Tahun ini aksi sell sudah terjadi, yakni di Februari. Di China ‘kan Covid-19 sudah heboh sejak Januari,” ujar Sebastian kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: IHSG melemah 0,09% ke 5.110 di akhir perdagangan Rabu (22/7), asing lepas saham BBRI

Melansir data Bloomberg, sepanjang periode Januari-Maret 2020 investor asing terus melakukan aksi jual bersih. Net sell asing di Januari 2020 mencapai Rp 1,85 triliun, net sell asing di Februari 2020 mencapai Rp 17,21 miliar, sementara net sell asing di periode Maret 2020 mencapai Rp 308,94 miliar.

Aria memprediksi, sepinya pasar dan sikap wait and see pelaku pasar akan berdampak pada pelemahan IHSG pada Agustus mendatang. Dus, proyeksi dia IHSG berpotensi untuk terkoreksi hingga mencapai di kisaran 4.850 bulan depan.

Hanya saja, dalam waktu dekat kabar yang dinantikan pasar adalah kepastian berhasilnya temuan vaksin Covid-19 serta distribusinya secara meluas. Sehingga secara piskologis akan menunjang pemulihan bisnis di berbagai sektor.

Baca Juga: Saat IHSG menguat, saham-saham ini banyak diobral asing pada sesi I, Rabu (22/7)

Sementara Sebastian memprediksi IHSG berpotensi melanjutkan rally penguatan di Agustus asalkan tidak adanya pemberlakuan lockdown kembali oleh pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×