Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Divestasi Rajawali Corpora terhadap PT Express Transindo Tbk (TAXI) semakin mengerucut. Nantinya, 1,09 miliar atau 51% saham TAXI akan diambil oleh 3 perusahaan yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Mustika Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan Golden Valley Advisors Inc.
Ira Dompas, Sekretaris Perusahaan SRTG menyebut tiga pihak pembeli saham TAXI pun baru melakukan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) pada Senin, 6 Juli. Meski begitu, ia mengaku belum tahu berapa masing-masing porsi pengambilan SRTG, MPMX, dan Golden Valley.
Sekedar informasi, SRTG merupakan perusahaan investasi aktif yang memiliki portfolio di 3 sektor kunci yakni infrastruktur, sumber daya alam, dan konsumer. Nah, pengambilalihan TAXI ini dilakukan dalam rangka menambah portfolio investasi Saratoga.
Kemudian, MPMX merupakan anak usaha SRTG yang bergerak di bidang otomotif konsumen terintegrasi yang memiliki usaha utama pada sektor distribusi dan ritel, suku cadang otomotif konsumen, layanan kendaraan bermotor, dan layanan keuangan. Nantinya, pengambilan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja MPMX ke depannya dan berfokus pada otomotif konsumen. Sedangkan, Golden Valley adalah perusahaan induk yang memiliki fokus investasi di Indonesia.
Akusisi yang dilakukan oleh 3 perusahaan itu merupakan pengambilalihan secara langsung. Berdasarkan aturan Bapepam-LK No. IX.H.1, maka para pembeli akan melakukan penawaran tender wajib setelah transaksinya selesai.
Ira mengatakan, transaksi ini belum final. Menurutnya, ada beberapa kondisi yang masih perlu dipenuhi. Saat ini, tiga pihak pembeli TAXI masih melakukan negosiasi dengan Rajawali. Adapun, tansaksi itu diharapkan rampung 90 hari setelah PJBB. "Namun ini tergantung pada penyelesaian PJBB tersebut," ucapnya, kepada KONTAN, Rabu, (8/7).
Sementara, General Investment Rajawali Corpora Adam Jayaputra berharap transaksi TAXI ini dapat segera difinalisasi. "Kita usahakan secepatnya," kata Adam, kepada KONTAN.
Saat ini, Rajawali juga tengah melakukan due diligence untuk melepas seluruh sahamnya di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Terdapat 5 penawar META yang terdiri dari investor strategis dan finansial lokal maupun asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News