kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Racikan unggul reksadana campuran


Selasa, 06 Maret 2018 / 10:54 WIB
Racikan unggul reksadana campuran
ILUSTRASI. Ilustrasi untuk Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana campuran melempem seiring koreksi yang terjadi di pasar obligasi dan saham. Memang, secara year to date (ytd), kinerja Infovesta Balanced Fund Index masih tumbuh 2,69%. Namun, di bulan lalu, kinerja indeks reksadana tersebut minus 0,24%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyatakan, penurunan kinerja reksadana campuran disebabkan manajer investasi cenderung memberi porsi obligasi yang lebih besar ketimbang saham dalam portofolionya.

Padahal koreksi yang terjadi pasar obligasi relatif lebih parah ketimbang pasar saham. Nah, manager investasi yang lebih banyak mengandalkan efek berupa saham punya potensi meraup return lebih maksimal. "Karena rata-rata kinerja reksadana saham pun masih positif bulan Februari lalu," ujar dia, Senin (5/3).

Strategi MI

Lihat saja Panin Dana Unggulan yang berhasil meraih imbal hasil 13% secara ytd. Bulan lalu, produk keluaran Panin Asset Management tersebut mampu mencapai return sebesar 0,27%.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, kinerja positif ini ditopang efek saham yang mencapai 60% dari portofolio Panin Dana Unggulan.

Panin pun memilih tidak terpaku pada satu sektor saja. "Kami memiliki saham TPIA, TINS, INKP, HMSP, dan MNCN," katanya, Senin (5/3).

Selain Panin, reksadana SAM Dana Berkembang juga mampu catatkan imbal hasil optimal. Reksadana racikan Samuel Asset Manajemen (SAM) tersebut memperoleh return 0,81% di Fabruari lalu.

Agus B. Yanuar, Presiden Direktur SAM menjelaskan, porsi efek saham dalam portofolio SAM Dana Berkembang capai 65%-75%. Adapun sisanya berupa obligasi dan pasar uang.

SAM memilih fokus pada sektor perbankan, energi, dan konstruksi yang diprediksi ciamik di tahun ini. Meski begitu, tidak sembarang efek saham bisa menjadi aset portofolio reksadana itu. Selain memiliki valuasi yang menarik, saham pilihan SAM harus punya nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp 2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×