kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya Risiko Volatlitas Rendah, Reksadana Trimegah Incar Dana hingga Rp 500 M


Rabu, 10 Februari 2021 / 10:20 WIB
Punya Risiko Volatlitas Rendah, Reksadana Trimegah Incar Dana hingga Rp 500 M


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertambah lagi pilihan produk bagi mereka yang gemar membiakkan dana via reksadana. Trimegah Asset Management, Selasa (9/2) memperkenalkan produk barunya yang bertajuk Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.

Reksadana ini merupakan reksadana indeks dengan aset dasar 31 saham kapitalisasi pasar besar, serta memiliki volatilitas rendah.

Aset saham reksadana ini antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Baca Juga: Tinggi peminat, penerbitan reksadana indeks bakal makin ramai

Fund Manager Trimegah AM Augustinus Gerald Windoe mengatakan, secara historis, indeks dengan tema low volatility mengalahkan benchmark indeks utamanya, baik di pasar global maupun di Indonesia.

Reksadana baru milik Trimegah ini diklaim memberikan alternatif investasi yang meminimalkan risiko volatilitas saat pasar tertekan, tapi memberikan return atraktif saat pasar menguat.

Trimegah juga berupaya meminimalisir tracking error maksimal 1% untuk memberikan imbal hasil mirip dengan indeks acuan. Pengelolaan akan dilakukan secara pasif, sehingga biaya manajemen murah. "Kami memperkirakan, IHSG pada akhir 2021 di 6.700-6.800 untuk best case scenario. Jadi, ada peluang return 9%-10%," kata Gerald.

Baca Juga: Trimegah AM targetkan dana kelolaan meningkat menjadi Rp 21 triliun tahun ini

Rencananya, Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index ini diluncurkan pada 19 Februari. Direktur Utama PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga mengatakan, minimal investasi reksadana ini sebesar Rp 100.000 per unit.

Hingga akhir 2021, Trimegah AM menargetkan reksadana indeks ini mengantongi dana kelolaan Rp 300 miliar-Rp 500 miliar.

Ke depan, Antony menuturkan, Trimegah akan menerbitkan reksadana terproteksi. "Ada kemungkinan terbitkan ETF, selain itu mungkin reksadana syariah," kata dia.

Pada tahun ini, Trimegah AM menargetkan bisa mengelola dana Rp 21 triliun. Di akhir tahun 2020, jumlah dana kelolaan Trimegah AM sebesar Rp 17,7 triliun.

Selanjutnya: Pertumbuhan Indeks Saham Ini Menggungguli LQ 45 dan IHSG di Awal Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×