Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan sawit PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mempunyai empat obligasi aktif dengan suku bunga tetap 9,35%-10,35% per tahun. Empat obligasi ini bakal jatuh tempo pada tahun 2023-2026.
Melihat tingkat bunga yang cukup tinggi, manajemen SGRO mengatakan, opsi pembiayaan kembali (refinancing) bisa saja dipertimbangkan. "Terkait refinancing, kami akan review lagi di semester pertama tahun depan," kata manajemen SGRO kepada Kontan.co.id, Senin (29/11).
Belum ada kejelasan, jenis pendanaan apa yang akan diambil manajemen SGRO untuk refinancing. Akan tetapi, obligasi juga menjadi bentuk pendanaan alternatif Sampoerna Agro.
Sebagai informasi, empat obligasi tersebut memiliki total nilai pokok Rp 474,58 miliar. Obligasi ini diterbitkan pada periode tahun 2020 sampai dengan 2021.
Baca Juga: Kinerja Sampoerna Agro (SGRO) Melambung Berkat Kenaikan Harga CPO
Pertama, Obligasj Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2020 Seri A dengan nilai pokok Rp 208,5 miliar. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap 9,35% per tahun dan tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 3 Maret 2023.
Kedua, Obligasj Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 Seri A dengan jumlah pokok Rp 127,66 miliar. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap 9,45% per tahun dan tenor tiga tahun sehingga bakal jatuh tempo pada 17 Maret 2024.
Ketiga, Obligasj Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2020 Seri B dengan nilai pokok Rp 91,5 miliar. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap 9,75% per tahun dan tenor lima tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 3 Maret 2025.
Keempat, Obligasj Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 Seri B dengan jumlah pokok Rp 46,95 miliar. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap 10,35% per tahun dan tenor lima tahun sehingga akan jatuh tempo pada 17 Maret 2026.
Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) meraup laba Rp 509,66 miliar di kuartal ketiga tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News