Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) memastikan bakal menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun. PTPP telah menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai undewriter bersama tiga pihak lainnya. Ketiganya terdiri dari BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, dan Samuel Sekuritas.
Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa mengungkapkan, PTPP berencana untuk menggelar penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dan sukuk pada tahun 2021 ini. Salah satu rencana penggunaan dananya untuk refinancing obligasi yang jatuh tempo.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, PTPP memiliki liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun berupa utang obligasi sebesar Rp 3,11 triliun. “Untuk tahun ini, PTPP tidak memiliki rencana untuk melakukan restrukturisasi utang,” ungkap Yuyus ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/3).
Dalam catatan Kontan, selain untuk refinancing obligasi yang jatuh tempo, PTPP juga akan menggunakan hasil dari penerbitan obligasi untuk modal kerja dan ekspansi usaha. Salah satu ekspansi yang menjadi fokus PTPP adalah proyek Pertamina seperti Apartemen Cilacap, Apartemen Balikpapan, Warehouse Pertamina Balikpapan dan proyek Refinery yang berada di Balikpapan.
Baca Juga: Ini dua proyek strategis nasional yang bakal dikebut PTPP untuk rampung tahun ini
Yuyus mengatakan, PTPP menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 35% tahun ini dari realisasi akhir tahun 2020 sebesar Rp 22 triliun. Sejalan dengan kenaikan target kontrak baru di tahun 2021 ini, PTPP membidik pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 35% dan 74% dari realisasi tahun 2020.
Guna mencapai pertumbuhan kinerja tersebut, PTPP akan memaksimalkan burning perolehan proyek tahun 2020 untuk menjadikan pendapatan yang dijual tahun ini. Tak hanya itu, Yuyus menerangkan, emiten ini juga akan menggenjot kinerja melalui peningkatan kualitas penetrasi pemasaran, dengan mengubah pola dan strategi pemasaran fokus pada proyek-proyek pareto dengan pendanaan yang jelas.
“Kami juga memperluas segmentasi pasar dengan memasuki ke pasar-pasar potensial sehingga akan meningkatkan perolehan kontrak baru dan meningkatkan burning ratio,” tambahnya.
Baca Juga: Ini tanggapan PTPP soal pelarangan penggunaan bahan baku impor di proyek pemerintah
Per akhir Januari 2021, PTPP berhasil mengantongi kontrak anyar sebesar Rp 810 miliar. Sementara itu, smart recycling asset juga akan dilakukan tahun ini serta strategi defensif lainnya. Di tahun ini, PTPP bakal berfokus pada pengembangan usaha di bidang infrastruktur sebesar 83,3%, properti sebesar 14,8%, dan energi sebesar 2%.
PTPP menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 6,2 triliun yang dialokasikan untuk melanjutkan proyek-proyek investasi yang sudah berjalan, beberapa rencana investasi proyek baru serta kebutuhan pemeliharaan asset tetap perusahaan.
Baca Juga: Punya rencana divestasi di 2022, PTPP diprediksi cuan Rp 400 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News