kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTPN X terbitlan obligasi pada Juni mendatang


Jumat, 12 April 2013 / 17:35 WIB
PTPN X terbitlan obligasi pada Juni mendatang
ILUSTRASI. Warga menaiki jemban penyeberangan orang di Jakarta,


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X segera menerbitkan surat utang atau obligasi pada akhir semester I tahun ini. Direktur Keuangan PTPN X Dolly P. Pulungan menguraikan, obligasi ini akan bertenor lima sampai dengan tujuh tahun.

Rencananya, obligasi PTPN X senilai Rp 700 miliar ini akan diterbitkan pada Juni atau Juli mendatang. Namun demikian, Dolly belum dapat mengungkapkan besaran imbal hasil atau kupon yang akan ditawarkan dari surat utang ini. "Untuk kupon sedang diurus oleh penjamin emisi kami. Pokoknya kami minta yang spesial," ungkap Dolly di Gedung BEI pada Jumat (12/4).

Dolly menyebutkan, perolehan dana dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk penggantian modal kerja atau refinancing dari perbankan dengan suku bunga yang cukup tinggi untuk menopang ekspansi usaha perusahaan milik pemerintah ini. Sebagai penjamin emisi, perusahaan BUMN ini menggunakan jasa PT Bahana Sekuritas dan PT AAA Sekuritas dalam dalam penerbitan obligasi ini.

"Dana ini adalah untuk kebutuhan ekspansi tahun ini dan refinancing salah satu bank," kata Dolly.

Lebih lanjut Dolly mengungkapkan, untuk kebutuhan ekspansi selama tahun 2013 ini adalah sebesar Rp 1,05 triliun. Anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tersebut didapat dari kas internal perusahaan dan juga dari pinjaman bank. Komposisinya adalah sebanyak 30% merupakan anggaran kas internal, dan sisa 70% didapat dari pinjaman bank.

Dana tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan berupa mesin pengolah gula. Dolly juga mengatakan, pihaknya membutuhkan sekitar 20 unit mesin, yang kisaran harganya mulai dari Rp 25 juta sampai dengan Rp 50 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×