Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan dapat segera merealisasikan peningkatan kapasitas pengangkutan batubara tahun ini. Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini menargetkan kapasitas pengangkutan bisa melonjak 50% dari 15,8 juta ton di 2015 menjadi 23,7 juta ton di akhir 2016.
Untuk itu PTBA melakukan pengembangan berkelanjutan untuk jalur kereta menuju pelabuhan atau terminal batubara.
Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah menjelaskan, peningkatan kapasitas ini dapat mengerek penjualan PTBA, khususnya untuk pasar ekspor. "Dampaknya memang ke ekspor tapi tidak dalam jangka pendek," ungkap Adib kepada KONTAN, akhir pekan lalu (7/10).
Saat ini, ekspor batubara PTBA mencapai Rp 2,47 triliun. Angka ini setara dengan 36% dari total pendapatan perusahaan di semester 1-2016 yang tercatat sebesar Rp 6,75 triliun. Adapun pengiriman ke luar negeri yang terbesar adalah untuk pasar Taiwan, Jepang, Prancis, Malaysia, India dan Sri Lanka.
Di sisi lain, PTBA belum berniat kembali meningkatkan kapasitas produksi batubara, walaupun harganya kini tengah menanjak. Di awal tahun, PTBA menargetkan dapat meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 33,84% menjadi 25,75 juta ton.
Adib bilang, peningkatan produksi tidak mudah dilakukan. Sebab, ada banyak faktor yang harus diperhitungkan. "Harus liat permintaan juga," pungkas dia. Apalagi, jika harga terus naik, pasar cenderung memilih batubara kualitas rendah.
Tapi manajemen PTBA optimistis target produksi batubara tahun ini tercapai. Meski per Agustus lalu, produksi batubara PTBA baru sekitar 11,3 juta ton. Artinya masih kurang 14,45 juta ton yang perlu dikejar dalam empat bulan untuk mencapai target.
Sebagai informasi, saat ini PTBA memiliki izin lahan IUP seluas 93,977 hektare, dengan jumlah ketersediaan batubara mencapai 8,27 miliar ton dan cadangan atau reserve 3,33 miliar ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News