Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) masih mengkaji dampak dari tenggelamnya Kapal isap produksi di perairan Cupat pada Rabu (23/8).
“Sampai saat ini manajemen masih mengkaji kerugian yang ditimbulkan atas kecelakan pada Kapal isap produksi Timah 11,” tulis Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (24/8).
Sebelumnya, kapal isap produksi (KIP) 11 milik TINS dilaporkan mengalami kecelakaan pada Rabu (23/8). Kapal ini beroperasi di perairan Cupat, Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Abdullah menyebut, kondisi cuaca saat ini dan dalam beberapa waktu terakhir kurang bersahabat. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (BMKG), kondisi angin mencapai 20 km sampai 30 km per jam, dengan ketinggian gelombang laut mencapai 1,5 meter.
Baca Juga: Kapal Isap Produksi Timah (TINS) Alami Kecelakan Akibat Cuaca Buruk
Saat ini, TINS masih berfokus melakukan pengecekan medis pada awak Kapal isap produksi yang telah dievakuasi. Manajemen masih mendalami dan menginvestigasi terhadap terjadinya musibah ini. Timah telah mengambil langkah strategis untuk mengantisipaso dan mencegah pencerman laut, dengan pengaktifan Tim Emergency Response Group (ERG) untuk mendeteksi kemungkinan pencemaran laut di sekitar lokasi kejadian.
TINS juga sudah menurunkan tim penanggulangan pencemaran. Tim Emergency Response Group (ERG) akan segera melaksanakan persiapan penggelaran peralatan oil booms untuk meminimalisasi dampak terhadap lingkungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News