kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Timah: Pelunasan kewajiban molor akibat permasalahan pada kreditur


Selasa, 11 Agustus 2020 / 20:01 WIB
PT Timah: Pelunasan kewajiban molor akibat permasalahan pada kreditur


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) belum bisa membayar kewajiban senilai Rp 3,12 miliar kepada CV Al-Ridho. Namun, manajemen emiten pelat merah ini memastikan hal itu tak terkait dengan kondisi keuangan perusahaan.

Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar menjelaskan, terjadi masalah di CV Al-Ridho selaku pemilik tagihan tersebut. "Sebagai BUMN, kami harus memastikan legalitas rekanan sebelum membayar," ujar Umar, Selasa (11/8).

Dia belum bisa mengungkap konflik yang dimaksud. Tapi menurutnya, permasalahan yang terjadi terkait dengan kepengurusan Al-Ridho.

Baca Juga: Harga timah mulai pulih, Timah (TINS) optimistis kinerja di 2020 membaik

Umar juga memastikan, tidak ada masalah dengan kesehatan keuangan TINS. Sepanjang paruh waktu tahun ini, TINS mencatat arus kas bersih Rp 3,17 triliun dari aktivitas operasinya dari sebelumnya defisit Rp 3,35 triliun. Kas dan setara kas per akhir Juni 2020 Rp 1 triliun, naik 64% dibanding akhir Juni tahun lalu.

Debt to equity ratio (DER) TINS sebesar 1,83 kali per akhir Juni kemarin. Level ini lebih kecil dibanding akhir Desember 2019, 2,2 kali. "Kami tidak memiliki masalah untuk melunasi kewajiban jangka pendek," tandas Umar.

Thomas Radityo, analis Ciptadana Sekuritas menilai, arus kas TINS justru bakal lebih lancar untuk jangka panjang. Pasalnya, TINS telah mengurangi kewajiban jangka pendeknya sebesar 37% secara tahunan atau setara Rp 1,5 triliun.

Baca Juga: PT Timah Merugi Rp 390,07 Miliar, Manajemen TINS Optimistis Semester Kedua Membaik

Imbasnya, beban bunga TINS diperkirakan akan berkurang 43,7% secara tahunan menjadi Rp 440 miliar hingga akhir tahun ini. Dengan adanya sejumlah efisiensi, terutama beban bunga, Thomas memperkirakan kerugian TINS hingga akhir tahun mengecil 9% menjadi Rp 554 miliar dari sebelumnya Rp 611 miliar tahun lalu. "Kami menjagokan TINS karena arus kas yang lebih sehat. Kami juga optimistis produksi TINS tetap stabil," terang Thomas.

Karena alasan tersebut, dia merekomendasikan buy saham TINS dengan target harga Rp 1.100 per saham. Harga saham TINS turun 1,27% ke level Rp 780 per saham pada Selasa (11/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×