Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) membidik pendapatan Rp 1 triliun pada 2019.
Slamet, Sekretaris Perusahaan SRAJ PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk menyatakan target tahunan ditentukan dari kinerja kuartal I-2019.
"Pada kuartal I 2019, atau tepatnya per Maret 2019, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 250 miliar. Dengan demikian, kami asumsikan sampai akhir tahun dapat mengejar angka tersebut," jelas Slamet dalam paparan publik seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (27/6).
Menilik laporan keuangan SRAJ pada kuartal I-2019 perusahaan membukukan pendapatan Rp 259,14 miliar, naik 43,11% dari periode yang sama tahun lalu. Kenaikan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan jumlah pasien. Porsi pendapatan secara dominan didapat masih dari sektor rawat inap sebesar 30%.
Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 4 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, SRAJ membukukan rugi bersih Rp 24,35 miliar.
Slamet menambahkan, tahun ini perusahaan belum berencana membangun rumahsakit baru. Namun pada 2020, SRAJ berencana akan membangun Mayapada Hospital Kuningan dengan jumlah 78 kamar dan 567 tempat tidur.
Pembangunan dilakukan dengan menyewa serta merenovasi gedung, yang letaknya bersebelahan dengan Kedutaan Australia.
Nilai investasi yang digelontorkan perseroan membangun Mayapada Hospital Kuningan sebesar Rp 400 miliar-500 miliar yang didapatkan dari pinjaman bank dan pemegang saham.
"Untuk target bisnis yang ingin dicapai dari Mayapada Kuningan tidak besar, hanya sekitar di bawah 10%. Kami memasang target realistis karena di industri rumah sakit ini, hasil pendapatan tidak bisa langsung terasa dan cepat saat RS baru dibuka," lanjutnya.
Ke depannya SRAJ akan lebih banyak membangun rumahsakit daripada melakukan akuisisi. Sebab, menurut Slamet, sulit mencari rumahsakit yang hendak dijual.
"Membangun RS sendiri jadi strategi utama kami, contohnya seperti Mayapada Hospital Lebak Bulus ini," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News