kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Merugi, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) tak bagikan dividen dari tahun buku 2018


Kamis, 27 Juni 2019 / 14:05 WIB
Merugi, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) tak bagikan dividen dari tahun buku 2018


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) memutuskan tidak membagikan dividen dari laba tahun buku 2018 pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung di Rumah Sakit Mayapada Cilandak, Jakarta, Kamis (27/6).

Slamet, Sekretaris Perusahaan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk menjabarkan perusahaan tidak membagikan dividen karena masih dilanda rugi bersih sebesar Rp 95,41 miliar pada 2018.

"Karena masih rugi, kami belum bisa membagikan dividen dari tahun buku 2018. Jadi sisa dana digunakan untuk memperkuat modal perusahaan," jelas Slamet dalam public expose, Kamis (27/6).

Sepanjang 2018, SRAJ mencatatkan pendapatan Rp 806,03 miliar, naik 27,6% dari tahun 2017 yang sebesar Rp 631,67 miliar. 

Sektor yang paling banyak berkontribusi pada pendapatan tahun buku 2018 adalah sektor rawat inap sekitar 40% yakni sebesar Rp 269,57 miliar, lalu sektor obat-obatan sebesar Rp 268,21 miliar dan pemeriksaan poliklinik sebesar Rp 155,13 miliar.

"Sementara dari tiga rumahsakit yang dimiliki, pendapatan paling banyak disumbang oleh Mayapada Hospital Lebak Bulus, Jakarta Selatan sebesar 40%," tambah Slamet.

SRAJ memiliki rumahsakit Mayapada Hospital Tangerang dan BMC Mayapada Hospital Bogor.

Ke depan, SRAJ berencana membangun Mayapada Hospital di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Saat SRAJ masih menjalani tahapan pendanaan dengan menyewa gedung di samping Gedung Duta Besar Australia, Jakarta Selatan.

"Nilai anggaran pembangunannya sekitar Rp 400 miliar-500 miliar yang didapat dari pinjaman bank dan pemegang saham," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×