Reporter: Wahyu Satriani |
JAKARTA. Emiten produsen kemasan plastik, PT Berlina Tbk (BRNA) memacu ekspansi dengan memperluas pabrik di Cikarang. Perluasan pabrik tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar.
Roberto Bernhardeta, Financial Controller Berlina mengatakan, dengan perluasan pabrik tersebut kapasitas produksi ditargetkan bisa naik 20% hingga 25% tahun ini dibandingkan sebelumnya yang sekitar 23.000 ton per tahun.
"Perluasan pabrik sudah kick off. Proses pembangunan sudah dilakukan tinggal finalisasi," ujar Roberto, Kamis (21/6).
Capex hasil pinjaman
Tahun ini perusahaan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 150 miliar untuk ekspansi bisnis. Dari total tersebut, saat ini perusahaan telah menggenggam sekitar Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar. "Belanja modal tersebut di antaranya untuk perluasan pabrik di Cikarang dan penambahan mesin-mesin untuk produksi," ujar dia.
Belanja modal tersebut diperoleh dari fasilitas pinjaman perbankan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Indonesia dan Bank OCBC NISP senilai US$10 juta hingga US$ 11 juta. Selain itu, perusahaan juga mendapat pinjaman dari Bank Mandiri senilai Rp 36 miliar yang akan digunakan untuk penambahan penyertaan modal pada anak perusahaan di China, Hefei Paragon Plastic Packaging Co. Ltd (HPPP). Menurut Roberto, fasilitas pinjaman tersebut merupakan fasilitas berjangka yang dapat ditarik oleh perusahaan selama tiga tahun.
Di luar itu, HPPP juga mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri senilai US$ 6 juta. "Sekitar US$ 3 juta akan digunakan untuk belanja modal HPPP dan sisanya untuk pembelian bahan baku," ujar dia.
Kuartal I tahun 2012 ini, penjualan bersih Berlina naik 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Naiknya penjualan tersebut ditopang oleh beroperasinya pabrik kemasan plastik HPPP di China yang memberikan kontribusi penjualan sekitar 20% hingga 25% dari total penjualan konsolidasi.
Naiknya penjualan bersih tersebut juga menopang kenaikan laba bersih perusahaan kuartal I 2012 menjadi Rp 15,07 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 5,13 miliar.
"Performa kami meningkat karena pabrik di China mulai beroperasi tahun ini," ujar dia. Hingga akhir tahun ini perusahaan menargetkan penjualan bisa naik 20% hingga 25% dibandingkan akhir tahun lalu yang senilai Rp 679,33 miliar.
Akhir tahun lalu, perusahaan mencatat laba bersih sekitar Rp 43, 79 miliar atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp 37,94 miliar. Dengan kenaikan laba bersih tersebut, pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 12, 42 miliar atau sebesar Rp 90 per lembar saham.
"Pemegang saham juga menyetujui pemecahan nilai nominal atau stock split saham perusahaan dengan rasio 1:5 sehingga transaksi bisa lebih aktif," ujat Karsono Probosetio, Sekretaris Perusahaan Berlina. (Wahyu Satriani Ari Wulan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News