kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.730   25,00   0,15%
  • IDX 8.691   14,02   0,16%
  • KOMPAS100 1.193   3,35   0,28%
  • LQ45 858   4,99   0,59%
  • ISSI 309   -0,65   -0,21%
  • IDX30 441   3,59   0,82%
  • IDXHIDIV20 512   5,64   1,11%
  • IDX80 134   0,35   0,26%
  • IDXV30 139   0,44   0,32%
  • IDXQ30 141   1,38   1,00%

Proyeksi suku bunga Fed dan minyak menekan rupiah


Minggu, 13 Desember 2015 / 13:10 WIB
Proyeksi suku bunga Fed dan minyak menekan rupiah


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Semakin mendekati rapat Federal Open Market Committee (FOMC), pergerakan rupiah kian tertekan.

Di pasar spot, Jumat (11/12) valuasi rupiah merosot 0,28% ke level Rp 13.993 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat tipis 0,12% di level Rp 13.937 per dollar AS.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan, pelemahan rupiah terus terjadi menjelang pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) yang disertai keyakinan bahwa kenaikan suku bunga acuan The Fed akan terealisasi tahun ini.

Kebutuhan dollar AS di pasar domestik yang meningkat di akhir tahun menambah tekanan bagi mata uang garuda. "Meningkatnya kebutuhan dollar AS akibat perusahaan - perusahaan banyak melakukan pembayaran utang luar negeri yang jatuh tempo," ujar Trian.

Lalu bagi negara komoditas seperti Indonesia, pelemahan harga minyak mentah dunia saat ini turut menimbulkan kekhawatiran sehingga menyumbang tekanan bagi rupiah. Trian menduga rupiah pada Senin (14/12) masih akan berada di teritorial negatif.

"Pergerakan rupiah masih didominasi sentimen global, terutama terkait pertemuan The Fed," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×