kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyeksi suku bunga Fed dan minyak menekan rupiah


Minggu, 13 Desember 2015 / 13:10 WIB
Proyeksi suku bunga Fed dan minyak menekan rupiah


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Semakin mendekati rapat Federal Open Market Committee (FOMC), pergerakan rupiah kian tertekan.

Di pasar spot, Jumat (11/12) valuasi rupiah merosot 0,28% ke level Rp 13.993 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat tipis 0,12% di level Rp 13.937 per dollar AS.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan, pelemahan rupiah terus terjadi menjelang pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) yang disertai keyakinan bahwa kenaikan suku bunga acuan The Fed akan terealisasi tahun ini.

Kebutuhan dollar AS di pasar domestik yang meningkat di akhir tahun menambah tekanan bagi mata uang garuda. "Meningkatnya kebutuhan dollar AS akibat perusahaan - perusahaan banyak melakukan pembayaran utang luar negeri yang jatuh tempo," ujar Trian.

Lalu bagi negara komoditas seperti Indonesia, pelemahan harga minyak mentah dunia saat ini turut menimbulkan kekhawatiran sehingga menyumbang tekanan bagi rupiah. Trian menduga rupiah pada Senin (14/12) masih akan berada di teritorial negatif.

"Pergerakan rupiah masih didominasi sentimen global, terutama terkait pertemuan The Fed," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×