Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika tidak aral melintang, pemerintah berencana untuk menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri ORI019 pada 25 Januari. Kupon yang ditawarkan kali ini berpotensi menurun dibanding seri ORI018. Namun, akan sedalam apa penurunannya?
Terakhir kali di penghujung akhir tahun lalu, ORI018 terbit dengan menawarkan kupon sebesar 5,7%. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana memproyeksikan kupon ORI019 berpotensi tetap di 5,7%. Hal ini mengingat tingkat suku bunga saat ORI018 terbit Fikri proyeksikan belum akan berubah turun ketika ORI019 terbit nanti.
Sementara itu, yield saat ini cenderung bergerak naik sejak akhir tahun karena meningkatnya risiko investasi dari pandemi dan geopolitik Amerika Serikat (AS). "Risiko saat ini meningkat meski suku bunga deposito menurun, seharusnya pemerintah masih mempertimbangkan kupon di level yang sama," kata Fikri.
Kalaupun pemerintah menetapkan adanya penyesuaian turun pada kupon ORI018, Fikri memproyeksikan penurunannya tidak akan signifikan. Rentang proyeksi kupon dari Fikri di 5,6%-5,7%.
Baca Juga: SMF tawarkan obligasi korporasi ritel dengan kupon 4,75%-6,75%, ini kata analis
Sementara, Direktur IndoSterling AM Fitzgerald Stevan Purba melihat risiko pandemi masih membuat para bank sentral kompak memotong tingkat suku bunga mereka secara agresif. Tren penurunan suku bunga ini berpotensi melanjutkan tren penurunan yield dari negara maju hingga emerging markets.
Di sisi lain, Stevan mengamati level persepsi risiko investor global terhadap risiko ekonomi domestik atawa credit default risk (CDS) Indonesia tenor 5 tahun selama beberapa bulan terakhir masih menunjukkan penurunan. Mengaca pada tren penurunan suku bunga dan yield dalam jangka menengah hingga panjang, Stevan memproyeksikan kupon ORI019 akan lebih rendah dibandingkan ORI018, dengan rentang di 5,4%-5,6%.
Meski kupon ORI019 diproyeksikan menurun dibanding seri sebelumnya, Stevan memproyeksikan minat investor akan tetap meriah. "Ekspetasi tren yield yang ke depan semakin menurun dan melihat perkiraan kupon ORI019 saat ini, minat investor akan tetap besar," kata Stevan.
Baca Juga: Minat investor pada SBN ritel di tahun 2021 ini diperkirakan tetap tinggi
Di samping itu tingkat suku bunga deposito juga semakin menurun. Alhasil, kupon maupun yield ORI019 lebih menarik di mata investor.
Fikri memperhatikan tantangan penjualan ORI019 kali ini akan lebih berat dibanding seri sebelumnya. "Minat investor berpotensi stagnan bahkan berpotensi menurun," kata Fikri.
Tantangan datang dari penyebaran virus Covid-19 yang semakin membatasi aktivitas ekonomi. Ujung-ujungnya pertumbuhan pendapatan masyarakat belum akan terjadi dan berpotensi menurunkan daya investasi masyarakat dalam membeli ORI019.
Baca Juga: Catat jadwal penerbitan enam SBN ritel tahun ini, paling dekat ORI019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News