kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Proyek infrastruktur motor pendapatan WIKA


Senin, 30 Januari 2017 / 20:04 WIB
Proyek infrastruktur motor pendapatan WIKA


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emiten-emiten konstruksi terbilang masih menarik pada tahun ini. Pasalnya, pemerintah cukup serius dalam pembangunan infrastruktur. Selain itu, banyaknya proyek swasta yang bergulir bisa memperkuat kinerja perusahaan konstruksi.

Tak mengherankan jika emiten konstruksi sangat optimistis pada tahun ini. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), misalnya. Manajemen perusahaan memproyeksikan, target penjualan akan naik 32,81% dari target 2016 sebesar Rp 17,29 triliun dan target laba bersih naik 20% menjadi Rp 1,21 triliun.

WIKA juga memproyeksikan perolehan kontrak yang didapat tahun ini naik 26,3% menjadi Rp 102,93 triliun. Kontrak tersebut terdiri dari kontrak baru Rp 43,24 triliun dan carry over sebesar Rp 59,69 triliun.

Analis Buana Capital Suria Dharma mengatakan, walaupun tahun ini jumlah kontrak yang dihadapi meningkat cukup tinggi, namun kebanyakan adalah kontrak yang terbawa dari tahun lalu. Di sisi lain, target perolehan kontrak baru perusahaan lebih rendah 19,4% dibandingkan target 2016 sebesar Rp 53,6 triliun.

”Kebanyakan WIKA memperoleh kontrak besar pada tahun 2016,” katanya dalam riset (29/12).

Proyek infrastruktur pemerintah masih mendominasi perolehan kontrak WIKA dari tahun lalu, seperti pembangunan jalan, tol, jembatan, serta light rapid transport. Di akhir tahun 2016 perusahaan juga telah mendapatkan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung yang menjadi salah satu perolehan kontrak terbesar WIKA tahun lalu sebesar Rp 15,8 triliun.

Selain itu, WIKA juga sudah mendapatkan kontrak LRT Kelapa Gading – Velodrome sebesar Rp 5,3 triliun, Jalan tol Gempol – Porong, Pembangkit listrik Sumbagut 2 Peaker 250 MW, dan proyek bangunan swasta, serta bendungan air Sukamahi. Sehingga WIKA dianggap juga telah berhasil mendiversifikasikan proyeknya.

Sementara, Analis Yuanta Sekuritas Andreas Kristo Saragih mengatakan WIKA merupakan perusahaan konstruksi yang paling terdiversifikasi pendapatannya dibanding yang lainya. Prediksinya, tahun ini peningkatan kontrak baru perusahaan paling banyak akan didapatkan dari proyek EPC dan penjualan produk industrinya.

”Adanya proyek besar seperti LRT, kereta cepat dan tol secara tidak langsung meningkatkan jualan produk precast WIKA,” kata Kristo dalam riset (30/1) kepada Kontan. Sementara proyek EPC akan didapatkan dari akselerasi proyek kelistrikan 35 GW pemerintah yang belum ditenderkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×