kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Prospek Saham-Saham Tambang Batubara Pasca Larangan Ekspor Diberlakukan


Kamis, 06 Januari 2022 / 17:40 WIB
Prospek Saham-Saham Tambang Batubara Pasca Larangan Ekspor Diberlakukan
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Rabu (1/9/2021). Prospek Saham-Saham Tambang Batubara Pasca Larangan Ekspor Diberlakukan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Sampai tanggal 5 Januari 2021, cadangan batubara yang sudah diamankan mencapai 13,9 juta  ton. Secara logika, kebutuhan batubara yang mencapai 20 juta ton tersebut seharusnya bisa dipenuhi di sisa 26 hari pada bulan ini.

Selain itu, pemain-pemain besar yang masih patuh dengan pemenuhan domestic market obligation (DMO) juga masih diperbolehkan melakukan ekspor. Sehingga, harga batubara kemungkinan bisa mencapai US$ 200 per ton, dan bisa tetap mendukung harga jual (selling price) ke depan nya.

Baca Juga: Begini Dampak Kebijakan Larangan Ekspor Batubara Bagi Indika Energy (INDY)

Dus, larangan ini tidak terlalu berdampak terhadap saham batubara. Selain karena kebijakan ini diproyeksi tidak akan diperpanjang, terdapat potensi kenaikan harga batubara  yang dapat mendukung harga jual.

Fauzan menyebut, saham-saham batubara seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)  saat ini memiliki valuasi yang menarik, dimana rata-rata trading price to earnings (P/E) sekitar 6,5 kali.

Angka ini jauh di bawah rata-rata P/E lima tahun ke belakang di angka 9 kali. “Karena harga sahamnya agak sideways dari Oktober 2021,” terang Fauzan kepada Kontan.co.id, Kamis (6/1).

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, saham ADRO, PTBA, dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) masih uptrend.  Namun, saham-saham ini rentan terkoreksi. Selain karena faktor sentimen, juga karena sudah menguat signifikan.

“Maka berpotensi terkena profit taking,” terang William. William merekomendasikan wait and see untuk saham-saham batubara.

Hemat Fauzan, ke depan kemungkinan PLN akan meneken kontrak jangka panjang (long-term contract) sehingga pasokan batubara bisa lebih terjaga. Dus, beberapa perusahaan boleh melakukan ekspor kembali.

Hal ini karena sejumlah pemain batubara sudah melakukan penandatanganan kontrak dengan klien di luar  negeri yang berpotensi terkena denda jika pengiriman mengalami keterlambatan. “Belum lagi perusahaan pengiriman (shipping) yang juga kena dampaknya,” pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×