kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek Penerbitan Obligasi Global Diyakini Masih Positif Tahun Ini


Minggu, 23 Januari 2022 / 17:04 WIB
Prospek Penerbitan Obligasi Global Diyakini Masih Positif Tahun Ini
ILUSTRASI. Jumlah penerbitan obligasi global akan tergantung dengan kebutuhan pemerintah


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tergolong rajin menerbitkan obligasi global sepanjang tahun lalu dengan enam kali penerbitan. Jika dijumlahkan, pemerintah telah menerbitkan obligasi global berdenominasi dolar AS senilai US$ 9,5 miliar, lalu denominasi euro senilai € 2 miliar, dan denominasi yen senilai ¥ 100 miliar.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan, cukup sulit menebak apakah penerbitan obligasi global di tahun ini bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Dia bilang, hal tersebut sangat bergantung pada kondisi yield dan pasar yang ada.

“Tetapi, tentunya pemerintah akan tetap diversifikasi antara SBN dan obligasi global baik yang konvensional maupun syariah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan memperoleh issuance yield yang optimal,” ujar Ezra kepada Kontan.co.id, Jumat (21/1).

Baca Juga: Pemerintah Menerbitkan Obligasi Global Sebanyak 6 Kali Sepanjang 2021

Bernada serupa, Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana meyakini jumlah penerbitan obligasi global akan tergantung dengan kebutuhan pemerintah. Kendari begitu, ia meyakini penerbitan obligasi global merupakan langkah yang penting karena bisa sebagai sarana intervensi ketika nilai tukar dirasa sudah terlalu melemah. 

Di satu sisi, secara keseluruhan ia memperkirakan tahun ini bisa jadi tahun yang lebih sulit bagi pemerintah untuk terbitkan obligasi global. Pasalnya, dengan kenaikan suku bunga acuan global, maka yield yang diminta juga akan lebih tinggi dan bisa lebih memberatkan pemerintah jika dibandingkan tahun lalu.

“Tapi, kenaikan suku bunga juga bisa buat yield di dalam negeri naik, alhasil penerbitan dengan mata uang lain juga bisa jadi pilihan. Sekaligus sebagai langkah diversifikasi utang dan menyeimbangkan portofolio surat berharga pemerintah,” imbuhnya. 

Toh Fikri melihat dari sisi penyerapan seharusnya tidak akan ada masalah mengingat secara keseluruhan Indonesia punya fundamental yang lebih bagus jika dibandingkan dengan peers dan negara emerging markets lainnya. Dia optimistis, setiap penerbitan akan terjadi oversubscribed 2-3 kali seperti yang terjadi di 2021 silam.

Baca Juga: Pemerintah Terima Penghargaan Atas Penerbitan Global Bond di 2021

Hanya saja, Fikri mengingatkan jika ternyata The Fed menaikkan suku bunga secara agresif, bisa jadi akan kupon terdorong naik juga. Pada akhirnya ini bisa menjadi sentimen negatif untuk penerbitan obligasi global, tapi selama rupiah bisa dijaga stabil, ia menilai seharusnya tak akan jadi masalah dan permintaan masih akan tetap terjaga.

Senada, Ezra optimistis permintaan global bond akan berpotensi tetap bagus mengingat kondisi makro ekonomi Indonesia yang stabil dan rating Indonesia yang terjaga. “Ketika yield US Treasury kembali stabil, maka dapat menjadi momentum yang tepat untuk menerbitkan dan mendapatkan permintaan yang optimal,” ujar Ezra.

Fikri menambahkan, pemerintah juga bisa melirik penerbitan obligasi global dengan mata uang Yuan. Salah satu alasannya adalah karena di saat negara lain sedang hawkish, China justru baru saja menurunkan suku bunganya. “Jadi jika denominasi seperti dolar AS, euro, atau yen sedang tidak kondusif, alih-alih diterbitkan di dalam negeri, sebaiknya pilih opsi denominasi lain, misalnya yuan tadi. Pemerintah perlu diversifikasi utangnya,” tutup Fikri. 

Baca Juga: Sentimen Risk Off Bisa Menekan Kurs Rupiah pada Senin (24/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×